GAZA, Jum’at (Sahabat Al-Aqsha): Persatuan Ulama Palestina
mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan keputusan Presiden Amerika
Serikat Donald Trump yang mengklaim Baitul Maqdis sebagai ibukota
‘Israel’. Berikut ini pernyataan sikap mereka:
BismillaahirRahmaanirRahiim
“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, ‘Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’” (terjemah QS Al-Israa’ [17]: 4). Maha Benar Allah Yang Maha Agung.
Sungguh langkah yang diambil Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejalan dengan alur yang telah Allah Tabaaraka wa Ta’ala informasikan kepada kita bahwa gerombolan anak keturunan Zionis akan kembali melakukan kerusakan di bumi, dan mereka akan kembali berbuat kerusakan di tanah kita Ardhul Mubaarakah, gerbang-gerbang kota kita, dinding, serta menara masjid kita Masjidil Aqsha Al-Mubarak.
Kami merasakan kesedihan bukan karena pengumuman yang disampaikan oleh presiden angkuh itu, tetapi kami bersedih atas kelemahan yang sedang menimpa ummat Islam serta kemalangan, ketidakberdayaan para pemimpin negara Arab dan negara Islam lainnya.
Dan kami selaku Ulama Palestina menyatakan hal berikut:
1. Bahwa pengumuman diresmikannya Baitul Maqdis sebagai ibukota ‘Israel’ bukan akhir dari segalanya, dan bukan sebuah legitimasi hak kepemilikan.
2. Maka kami menyerukan kepada para pejuang dari rakyat Palestina dan ummat Islam secara umum agar menjadikan titik ini sebagai titik menggeloranya gelombang perlawanan baru.
3. Langkah pertama adalah seluruh elemen perlawanan di Palestina harus bersatu melawan aliansi Syaithan-Iblis yang disahkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sungguh dia dan atas nama negaranya telah menghapus peta sejarah masa lalu dan hari ini, serta mengklaim telah meresmikan masa depan bagi negara penjajah. Trump selamanya tidak akan bisa mengubah status imigran gelap Zionis menjadi ‘penduduk’ di tanah kami, mereka akan tetap menjadi imigran gelap sampai waktu yang telah Allah tetapkan.
“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.” (terjemah QS Al-Israa’ [17]: 5)
4. Kami juga menyerukan kepada seluruh ulama Muslimin agar ikut menggelorakan semangat perlawanan dengan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai syiarnya serta panji Rasulullah sebagai simbolnya. Sebab, yang diperangi Trump adalah Agama dan Aqidah kita. Dia memberikan dukungan terhadap ekstremis Yahudi dan berpakaian layaknya Yahudi, lalu tanpa malu menuduh kita sebagai ekstremis.
5. Kepada rakyat kami agar jangan larut dalam kesedihan atas apa yang diumumkan oleh Syaithan berbentuk manusia itu. Meskipun demikian, kita harus tetap percaya pada janji yang telah Allah tetapkan, bahwa kembalinya kita ke Palestina adalah suatu hal yang pasti tanpa keraguan di dalamnya.
6. Dan terakhir kami serukan, bersatulah wahai rakyat Palestina, bersatulah ummat Islam, bangkitlah wahai para pemimpin Arab dan ummat Islam. Berdirilah tegak memperjuangkan urusan ini, membela Masjidil Aqsha, karena di sanalah letak agama dan kemuliaan kalian.
Persatuan Ulama Palestina
Gaza, 6 Desember 2017
BismillaahirRahmaanirRahiim
“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, ‘Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’” (terjemah QS Al-Israa’ [17]: 4). Maha Benar Allah Yang Maha Agung.
Sungguh langkah yang diambil Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejalan dengan alur yang telah Allah Tabaaraka wa Ta’ala informasikan kepada kita bahwa gerombolan anak keturunan Zionis akan kembali melakukan kerusakan di bumi, dan mereka akan kembali berbuat kerusakan di tanah kita Ardhul Mubaarakah, gerbang-gerbang kota kita, dinding, serta menara masjid kita Masjidil Aqsha Al-Mubarak.
Kami merasakan kesedihan bukan karena pengumuman yang disampaikan oleh presiden angkuh itu, tetapi kami bersedih atas kelemahan yang sedang menimpa ummat Islam serta kemalangan, ketidakberdayaan para pemimpin negara Arab dan negara Islam lainnya.
Dan kami selaku Ulama Palestina menyatakan hal berikut:
1. Bahwa pengumuman diresmikannya Baitul Maqdis sebagai ibukota ‘Israel’ bukan akhir dari segalanya, dan bukan sebuah legitimasi hak kepemilikan.
2. Maka kami menyerukan kepada para pejuang dari rakyat Palestina dan ummat Islam secara umum agar menjadikan titik ini sebagai titik menggeloranya gelombang perlawanan baru.
3. Langkah pertama adalah seluruh elemen perlawanan di Palestina harus bersatu melawan aliansi Syaithan-Iblis yang disahkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sungguh dia dan atas nama negaranya telah menghapus peta sejarah masa lalu dan hari ini, serta mengklaim telah meresmikan masa depan bagi negara penjajah. Trump selamanya tidak akan bisa mengubah status imigran gelap Zionis menjadi ‘penduduk’ di tanah kami, mereka akan tetap menjadi imigran gelap sampai waktu yang telah Allah tetapkan.
“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.” (terjemah QS Al-Israa’ [17]: 5)
4. Kami juga menyerukan kepada seluruh ulama Muslimin agar ikut menggelorakan semangat perlawanan dengan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai syiarnya serta panji Rasulullah sebagai simbolnya. Sebab, yang diperangi Trump adalah Agama dan Aqidah kita. Dia memberikan dukungan terhadap ekstremis Yahudi dan berpakaian layaknya Yahudi, lalu tanpa malu menuduh kita sebagai ekstremis.
5. Kepada rakyat kami agar jangan larut dalam kesedihan atas apa yang diumumkan oleh Syaithan berbentuk manusia itu. Meskipun demikian, kita harus tetap percaya pada janji yang telah Allah tetapkan, bahwa kembalinya kita ke Palestina adalah suatu hal yang pasti tanpa keraguan di dalamnya.
6. Dan terakhir kami serukan, bersatulah wahai rakyat Palestina, bersatulah ummat Islam, bangkitlah wahai para pemimpin Arab dan ummat Islam. Berdirilah tegak memperjuangkan urusan ini, membela Masjidil Aqsha, karena di sanalah letak agama dan kemuliaan kalian.
Persatuan Ulama Palestina
Gaza, 6 Desember 2017