Di permukaan, hubungan Israel dan Indonesia nampak panas. Secara
politik, Indonesia mengecam Israel atas agresinya ke Palestina. Namun
sesungguhnya, dalam hal bisnis, hubungan Israel dan Indonesia terus
tumbuh subur. Tapi ini tidak dibuka ke publik dan tetap dijaga
kerahasiaannya.
Salah satu indikatornya seperti dilansir Times of Israel, nilai perdagangan Israel-Indonesia yang tahun lalu diperkirakan menembus USD 250 juta atau hampir menyentuh Rp 3 triliun. Indikator lain mesranya hubungan bisnis Indonesia dan Israel adalah kerja sama program kedua negara. Demikian seperti dilaporkan merdeka.com, Kamis (18/9/2014).
Melalui jalur perdagangan, Israel telah meletakkan dasar agar bisa diterima di Indonesia, salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Adalah Steve Stein yang telah merancang program kemanusiaan dan pembangunan di Indonesia sejak awal 90-an. Tujuannya agar Indonesia memandang Israel dengan cara positif untuk kemudian memuluskan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Memperluas hubungan dengan menciptakan sebuah program jangka panjang khusus Indonesia melalui akademik, pertanian untuk ketahanan pangan dan kerja sama medis," ujar Stein seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (18/9).
"Ini akan mengekspos generasi muda Indonesia ke tanah Israel dan orang-orangnya, komunitas akademis dan bisnis," tulisnya dalam email.
Ron Doron, pengusaha Israel yang punya kerja sama dengan negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Indonesia menuturkan, pendekatan bisnis dengan negara di kawasan Asia berbeda dengan negara lain. Biasanya, perusahaan-perusahaan Israel tidak memiliki kesabaran untuk yang sifatnya jangka panjang. Namun mereka rela mengesampingkan itu demi mencuri hati negara Asia. Alasannya, butuh waktu untuk pendekatan.
"Itu salah satu masalah bagi perusahaan Israel. Di Asia, Anda perlu mencari jangka panjang. Anda tidak dapat melakukan bisnis untuk jangka pendek. Dibutuhkan waktu untuk membangun hubungan dan kepercayaan diri," kata Ron.
Sumber : Portal Kita Semua
Salah satu indikatornya seperti dilansir Times of Israel, nilai perdagangan Israel-Indonesia yang tahun lalu diperkirakan menembus USD 250 juta atau hampir menyentuh Rp 3 triliun. Indikator lain mesranya hubungan bisnis Indonesia dan Israel adalah kerja sama program kedua negara. Demikian seperti dilaporkan merdeka.com, Kamis (18/9/2014).
Melalui jalur perdagangan, Israel telah meletakkan dasar agar bisa diterima di Indonesia, salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Adalah Steve Stein yang telah merancang program kemanusiaan dan pembangunan di Indonesia sejak awal 90-an. Tujuannya agar Indonesia memandang Israel dengan cara positif untuk kemudian memuluskan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Memperluas hubungan dengan menciptakan sebuah program jangka panjang khusus Indonesia melalui akademik, pertanian untuk ketahanan pangan dan kerja sama medis," ujar Stein seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (18/9).
"Ini akan mengekspos generasi muda Indonesia ke tanah Israel dan orang-orangnya, komunitas akademis dan bisnis," tulisnya dalam email.
Ron Doron, pengusaha Israel yang punya kerja sama dengan negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Indonesia menuturkan, pendekatan bisnis dengan negara di kawasan Asia berbeda dengan negara lain. Biasanya, perusahaan-perusahaan Israel tidak memiliki kesabaran untuk yang sifatnya jangka panjang. Namun mereka rela mengesampingkan itu demi mencuri hati negara Asia. Alasannya, butuh waktu untuk pendekatan.
"Itu salah satu masalah bagi perusahaan Israel. Di Asia, Anda perlu mencari jangka panjang. Anda tidak dapat melakukan bisnis untuk jangka pendek. Dibutuhkan waktu untuk membangun hubungan dan kepercayaan diri," kata Ron.
Sumber : Portal Kita Semua