Oleh : Cahyadi Takariawan
Hendaknya para suami membantu istri agar bisa menyenangkan dirinya. Jangan
diam dan pasif menunggu inisiatif istri yang berusaha sendirian menjadi
salihah dan menjadi menyenangkan. Akan sangat berat dan sulit bagi
istri untuk menjadi salihah dan menyenangkan suami apabila tidak ada
back up dari suami. Maka suami harus aktif dan proaktif membantu istri
untuk mewujudkan karakter salihah dalam diri istri.
Ada banyak peran yang bisa dilakukan suami agar istrinya bisa tampil menyenangkan, di antaranya adalah
(1) peran menyediakan sarana dan fasilitas yang diperlukan istri, dan
(2) peran memberikan dukungan moril untuk istri. Pada postingan kali
ini, saya akan menyampaikan peran yang pertama, yaitu peran suami dalam
menyediakan sarana serta fasilitas yang diperlukan istri.
Paling tidak, ada empat peran suami dalam menyediakan sarana serta fasilitas yang diperlukan istri.
- Menyediakan pakaian yang disenanginya
Jika suami senang melihat istri dengan
pakaian jenis dan model tertentu, maka ia harus menyediakan bagi istri.
Menyediakan itu bisa dalam bentuk memberikan dana agar istri membeli
pakaian yang disenangi suami, atau langsung membelikan pakaian seperti
apa yang disenagi suami. Jangan menyuruh istri menebak-nebak sendiri
pakaian seperti apa yag disenangi suami. Lebih baik suami langsung
melakukan tindakan nyata untuk menyediakan pakaian yang disenanginya.
Bagi istri, ia tidak bisa sepenuhnya menjadi
dirinya sendiri setelah menikah. Ia tidak hanya berpikir “pakaian yang
aku senangi”, namun harus menyediakan ruang untuk mengenakan pakaian
yang disenangi oleh suami. Maka suami harus membantu istri mewujudkan
sosok istri yang “menyenangkan jika dipandang”, dengan jalan menyediakan
pakaian yang menyenangkan bagi suami. Demikian pula ketika istri
menghendaki jenis pakaian tertentu yang disenangi istri, dan suami pun
merasa senang dengan pakaian itu, semestinyalah suami mudah untuk
menyediakannya.
Kadang dijumpai suami mengkritik penampilan
istri yang dianggap tidak modis atau pakaian yang dianggap tidak punya
selera, namun suami tidak memberikan bantuan untuk mewujudkannya.
Semestinyalah suami membantu istri untuk menghadirkan berbagai keindahan
dalam berpakaian yang membuat suami merasa senang memandang istri.
Bukan hanya mengkritik atau menuntut istri tanpa ada peran dan
keterlibatan suami dalam mewujudkan harapan.
- Menyediakan sarana untuk mewujudkan istri harum, wangi dan segar
Jika suami senang mamandang istri yang selalu
segar, harum dan wangi, maka suami harus menyediakan berbagai sarana
untuk keperluan itu. Misalnya pilihan sabun, shampo, pasta gigi, parfum
atau wewangian lain yang disenangi suami. Jangan hanya menuntut istri
harus segar, wangi dan harum namun suami tidak menyediakan sarana yang
diperlukan untuk mewujudkan itu.
Ada ribuan jenis wewangian dengan segala
kualitas dan kekhasannya, tinggal suami menghendaki istri memiliki aroma
tubuh seperti apa. Semua bisa diwujudkan sesuai selera dan ketersediaan
dana, termasuk ketika menghendaki setiap hari istrinya memiliki aroma
yang berbeda-beda. Semua ada sarananya. Misalnya hari ini tubuh istri
beraroma strawberi, besok beraroma jeruk nipis, besok lagi beraroma
durian, dan lain sebagainya.
Sangat penting bagi suami untuk memberikan
bantuan yang memadai bagi istri untuk selalu tampil segar mewangi
sebagaimana harapan suami. Jangan dibiarkan istri menebak-nebak sendiri
keinginan suami, tapi berikan kontribusi yang memadai untuk mewujudkan
karakter “menyenangkan jika dipandang”.
- Menyediakan asesoris dan perhiasan yang disenanginya
Apabila suami menghendaki istri mengenakan
dandanan, perhiasan atau asesoris tertentu yang disenangi, maka
hendaknya ia memberikan bantuan untuk mewujudkan hal itu. Kadang suami
menyaksikan foto atau gambar di majalah, di koran, di iklan, di internet
atau dalam kehidupan nyata, asesoris tertentu atau perhiasan tertentu
yang menarik baginya. Ia membayangkan istrinya akan sangat menarik jika
memakai asesoris atau dandanan seperti yang ia lihat, maka semestinya ia
langsung membelikannya atau menyediakannya.
Misalnya kalung, atau gelang atau anting,
atau asesoris lainnya yang menarik bagi suami. Atau istri yang
menghendaki asesoris dan perhiasan tertentu untuk dikenakan, dan suami
menyetujuinya. Pada prinsipnya, suami harus terlibat dengan bantuan
nyata jika ingin menyaksikan istri yang cantik menarik dengan perhiasan
dan asesoris. Tidak bisa hanya dengan menuntut dan menunggu istri
mengerti apa keinginan suami, tapi harus dibantuk untuk mewujudkannya.
Namun ada suami yang tidak menyukai asesoris
atau perhiasan bagi istri, baik karena kondisi ekonomi yang tidak
memungkinkan untuk membelikan perhiasan tersebut, ataupun karena memang
dasarnya tidak suka perhiasan. Justru lebih senang melihat istri tampil
polos tanpa perhiasan dan asesoris tertentu. Hal ini sifatnya sangat
situasional dan kondisional. Harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi suami istri tersebut.
- Menyediakan fasilitas untuk perawatan tubuh agar tetap indah
Banyak suami yang menuntut istrinya memiliki
tubung langsing dan ideal, namun tidak menyediakan back up yang
diperlukan. Untuk itu semestinya para suami harus menyediakan anggaan
untuk mewujudkan hal itu. Sekarang sudah sangat banyak salon kecantikan
atau tempat-tempat perawatan tubuh dengan aneka tawaran perawatannya dan
aneka harganya. Bagian apa yang ingin disesuaikan, ada tarifnya
sendiri-sendiri. Bahkan sangat bagus kalau para suami menyediakan waktu
untuk mengantarkan istri ke pusat perawatan kecantikan tubuh.
Selain urusan salon kecantikan, bentuk tubuh
juga bisa dirawat dengan olah raga rutin dan pola makan sehat. Suami
perlu menyediakan sarana untuk keperluan olah raga istri, juga sarana
untuk pola makan yang sehat bagi istri. Tentu saja olah raga bisa
dilakukan dengan gratis, seperti lari pagi, senam atau badminton di
halaman rumah. Namun jika memiliki kemampuan keuangan, bisa disediakan
berbagai sarana olah raga di rumah agar istri bisa melakukan kapanpun
setiap ada kesempatan.
Apabila suami tidak menyediakan anggaran dan
fasilitas bagi istri untuk melakukan perawatan tubuh, maka terimalah
istri apa adanya. Jangan mengejek atau menghina bentuk tubuh istri yang
tidak ideal. Nikmati saja semua kondisi tubuh istri, karena seperti
apapun bentuk tubuhnya saat ini, toh tetap bisa dinikmati.
Demikianlah peran suami dalam menyediakan
sarana dan fasilitas yang memadai agar istri bisa mewujudkan karakter
“menyenangkan bila dipandang”. Jangan hanya mengkritik dan mencela,
lakukan tindakan nyata. Istri akan menjadi menyenangkan bagi anda.
sumber Kompasiana