Ketombe menyebabkan kepala gatal-gatal, bila digaruk maka keluar dan berjatuhan serpihan-serpihan putih ada juga yang abu-abu mengotori rambut dan pundak. Kebanyakan orang merasa kehilangan kepercayaan diri jika berketombe. Selain itu, ketombe juga menjadi salah satu penyebab kerusakan rambut. Oleh karenanya, ketombe sebaiknya segera diatasi.
Terkadang ketombe sangat sulit diatasi, sudah memakai shampo anti ketombe, tetapi bukannya hilang, malah nambah banyak. Namun ada juga yang gampang mengatasinya. Tergantung kondisi kulit kepala dan daya tahan tubuh sipenderita.
Ketombe atau juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis adalah pengelupasan kulit mati yang berlebihan di kulit kepala. Sel-sel kulit yang mati dan terkelupas merupakan kejadian alami yang normal bila pengelupasan itu jumlahnya sedikit. Namun demikian, ada orang yang mengalami pengelupasan kulit mati dikepala secara terus menerus ataupun sekali-sekali, terkadang pengelupasan dalam jumlah yang besar yang diikuti dengan pemerahan dan iritasi.
Penyebab timbulnmya ketombe oleh para ahli, dihubungkan dengan infeksi jamur Pytosporum ovale dan jamur Mallassezia sebagai faktor pencetus terjadinya kelainan pada kulit kepala. Seseorang berketombe mengalami pelepasan sel kulit kepala lebih cepat dibanding orang normal. Rasa gatal di kulit kepala disertai rontoknya sisik-sisik kulit yang berlangsung terus menerus atau timbul tenggelam sebaiknya jangan dianggap remeh. Keluhan ketombe yang membandel tersebut bisa jadi merupakan gejala psoriasis.
Psoriasis merupakan penyakit peradangan kulit yang bersifat kronis yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penderita psosirasis mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Normalnya sel kulit ari tumbuh dan berganti dalam waktu 28 hari. Namun, akibat gangguan sistem kekebalan, proses itu berlangsung 2-4 hari atau bisa terjadi lebih.
Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah pada kulit, sisik kasar seperti perak berlapis-lapis dan tebal. Selain itu kulit terasa kencang atau tertarik, bahkan terjadi pendarahan pada kulit. Keluhan bisa disertai rasa gatal dan nyeri atau tanpa gatal.
Apabila ternyata rasa gatal dan disertai rontoknya serpihan-serpihan putih dan juga kulit kepala terlihat memarah, maka mengatasinya tidak bisa hanya dengan menggunakan shampo anti ketombe. Perlu obat khusus semacam obat topikal (oles). Namun apabila penyakit terus berlanjut perlu dikonsultasikan ke dokter ahli.
Namun ada cara lain untuk mengatasi ketombe yang disertai kulit kepala yang memerah yaitu dengan menggunakan kombinasi dua macam herbal. Herbal yang dimaksud adalah Minyak Zaitun untuk pengobatan luarnya dan Habbatussauda untuk pengobatan dari dalam.
Memang pengobatan dengan herbal ini harus dilakukan terus menurus tanpa terputus hingga penderitaan hilang. Pengobatan dengan herbal tidak sama dengan pengobatan dengan obat kimia, obat herbal reaksinya perlahan namun menyembuhkan dan juga tanpa efek samping. Sedangkan obat kimia, walaupun cepat reaksinya, namun terkadang ada efek sampingnya.
Berikut ini saya berikan cara menggunakan herbal Minyak Zaitun dan Habbatussauda untuk mengatasi ketombe. Cara memakainya adalah sebagai berikut :
2 x sehari sehabis mandi, dengan dikeramas dulu menggunakan sampho yang lembut (yang bukan anti ketombe) lalu keringkan. Setelah kering oleskan Minyak Zaitun ke kepala yang terlihat merah atau putih mengkilat sambil dipijit-pijit.
Minum Habbatussauda 2 x sehari sebanyak 1 – 2 kapsul.
Selain itu, pastikan juga untuk menjaga agar rambut dan kulit kepala tetap bersih. cara ini bisa meminimalkan penumpukan sel-sel kulit mati.
Rambut juga harus disisir setiap hari untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengangkat flek-flek di kulit kepala. Di samping itu, pastikan juga memijat kepala dengan jari setiap hari, bisa sebelum atau sesudah menyisir rambut. Sama seperti menyisir, cara ini juga berfungsi menstimulasi peredaran darah, mengangat kotoran dan ketombe di kulit kepala, serta mendorong pertumbuhan rambut. Selain itu, pastikan juga kepala terkena paparan cahaya matahari setiap harinya.
sumber : TKP
Terkadang ketombe sangat sulit diatasi, sudah memakai shampo anti ketombe, tetapi bukannya hilang, malah nambah banyak. Namun ada juga yang gampang mengatasinya. Tergantung kondisi kulit kepala dan daya tahan tubuh sipenderita.
Ketombe atau juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis adalah pengelupasan kulit mati yang berlebihan di kulit kepala. Sel-sel kulit yang mati dan terkelupas merupakan kejadian alami yang normal bila pengelupasan itu jumlahnya sedikit. Namun demikian, ada orang yang mengalami pengelupasan kulit mati dikepala secara terus menerus ataupun sekali-sekali, terkadang pengelupasan dalam jumlah yang besar yang diikuti dengan pemerahan dan iritasi.
Penyebab timbulnmya ketombe oleh para ahli, dihubungkan dengan infeksi jamur Pytosporum ovale dan jamur Mallassezia sebagai faktor pencetus terjadinya kelainan pada kulit kepala. Seseorang berketombe mengalami pelepasan sel kulit kepala lebih cepat dibanding orang normal. Rasa gatal di kulit kepala disertai rontoknya sisik-sisik kulit yang berlangsung terus menerus atau timbul tenggelam sebaiknya jangan dianggap remeh. Keluhan ketombe yang membandel tersebut bisa jadi merupakan gejala psoriasis.
Psoriasis merupakan penyakit peradangan kulit yang bersifat kronis yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penderita psosirasis mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Normalnya sel kulit ari tumbuh dan berganti dalam waktu 28 hari. Namun, akibat gangguan sistem kekebalan, proses itu berlangsung 2-4 hari atau bisa terjadi lebih.
Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah pada kulit, sisik kasar seperti perak berlapis-lapis dan tebal. Selain itu kulit terasa kencang atau tertarik, bahkan terjadi pendarahan pada kulit. Keluhan bisa disertai rasa gatal dan nyeri atau tanpa gatal.
Apabila ternyata rasa gatal dan disertai rontoknya serpihan-serpihan putih dan juga kulit kepala terlihat memarah, maka mengatasinya tidak bisa hanya dengan menggunakan shampo anti ketombe. Perlu obat khusus semacam obat topikal (oles). Namun apabila penyakit terus berlanjut perlu dikonsultasikan ke dokter ahli.
Namun ada cara lain untuk mengatasi ketombe yang disertai kulit kepala yang memerah yaitu dengan menggunakan kombinasi dua macam herbal. Herbal yang dimaksud adalah Minyak Zaitun untuk pengobatan luarnya dan Habbatussauda untuk pengobatan dari dalam.
Memang pengobatan dengan herbal ini harus dilakukan terus menurus tanpa terputus hingga penderitaan hilang. Pengobatan dengan herbal tidak sama dengan pengobatan dengan obat kimia, obat herbal reaksinya perlahan namun menyembuhkan dan juga tanpa efek samping. Sedangkan obat kimia, walaupun cepat reaksinya, namun terkadang ada efek sampingnya.
Berikut ini saya berikan cara menggunakan herbal Minyak Zaitun dan Habbatussauda untuk mengatasi ketombe. Cara memakainya adalah sebagai berikut :
2 x sehari sehabis mandi, dengan dikeramas dulu menggunakan sampho yang lembut (yang bukan anti ketombe) lalu keringkan. Setelah kering oleskan Minyak Zaitun ke kepala yang terlihat merah atau putih mengkilat sambil dipijit-pijit.
Minum Habbatussauda 2 x sehari sebanyak 1 – 2 kapsul.
Selain itu, pastikan juga untuk menjaga agar rambut dan kulit kepala tetap bersih. cara ini bisa meminimalkan penumpukan sel-sel kulit mati.
Rambut juga harus disisir setiap hari untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengangkat flek-flek di kulit kepala. Di samping itu, pastikan juga memijat kepala dengan jari setiap hari, bisa sebelum atau sesudah menyisir rambut. Sama seperti menyisir, cara ini juga berfungsi menstimulasi peredaran darah, mengangat kotoran dan ketombe di kulit kepala, serta mendorong pertumbuhan rambut. Selain itu, pastikan juga kepala terkena paparan cahaya matahari setiap harinya.
sumber : TKP