Turki
tak hanya memiliki jembatan yang menghubungan Asia-Eropa yang dikenal
dengan Asia Eropa, tapi bakal memiliki terowongan di bawah air yang
menghubungan dua benua tersebut.
Ide tersebut sebenarnya telah dicetuskan lebih dari 150 tahun yang lalu
oleh Sultan Kekhalifaan Ustmani. Khalifah Abdulhamid memimpikan dan membuat sketsa gambar
pembangunan terowongan di bawah air yang menghubungkan kekhalifaannya
dari asia menuju Eropa. Namun, kurangnya teknologi dan
pembiayaan saat itu membuat rencana dan visinya itu tidak terlaksana.
Pada hari Selasa (29/10/2013) ini, rencana dan visi khalifah itu akhirnya akan direalisasikan
oleh Turki modern dengan membuka terowongan rel kereta api Marmaray
yang menghubungkan sisi Eropa dan Asia di kota bersejarah ini .
”Pendahulu kita rencanakan ini (proyek terowongan-red) . Dan kini kita
yang mewujudkannya, ” kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan seperti dikutip dari Middle East Online.
Sementara terowongan tersebut secara resmi akan dibuka pada Selasa,
tetapi rel kereta api belum sepenuhnya dapat melakukan
operasionalnya.
Pejabat pemerintah Turki menyatakan dalam konferensi persnya, bahwa
terowongan tersebut memiliki kapasitas maksimum 1,5 juta penumpang per
hari dan diharapkan dapat meringankan 20% beban lalu lintas padat di
Istanbul, demikian seperti dilansir dari Hurriyet Daily News.
Erdogan mulai mencanangkan pembuatan terowongan ini sejak tahun 2004,
dan proyek ini sebagai salah satu dari banyak proyek mercusuarnya
termasuk pembuatan jembatan ketiga, Dermaga paralel, dan bandar udara
ketiga di kota itu.
Pembangunan terowongan dijadwalkan selesai dalam empat tahun, tapi
terjadi serangkaian penundaan karena banyak ditemukan artefak dan benda
bersejarah di lokasi tersebut
*http://www.islamedia.web.id/2013/10/wujudkan-mimpi-khalifah-abdul-hamid-pm.html