Harian Haaretz Israel menurunkan tulisan seorang pensiunan perwira
militer Israel yang kini menjadi pengamat militer bernama Emir Euren. Ia
menegaskan, "Militer Israel nampak kasat mata tidak lagi memiliki
kemampuan selidik dan antisipasi atas setiap kejutan dan kemampuan
taktis-strategis militer HAMAS. Bola permainan kini malah menelikung
militer Israel. HAMAS mampu mengambil peran yang sejak lama dimainkan
militer Israel." "Buktinya? Militer Israel hingga detik ini tidak mampu
mengimbangi strategi militer HAMAS dan memaksanya untuk gencatan
senjata."
Di pihak lain, Kataib Izzuddin Al-Qassam sayap militer HAMAS menyiarkan detail operasi penyusupan yang sukses dilakukan di wilayah pendudukan Israel, tepatnya di komplek perumahan Osykul sebelah selatan Gaza. Operasi yang diberi sandi "Shoufa" itu membuat Israel berpikir ulang untuk melakukan invasi ke Gaza via darat.
Target operasi adalah:
1. Mengamati dan memata-matai kekuatan pasukan infanteri Israel, sebagai langkah persiapan untuk menghancurkan pasukan sebelum bergerak menyerang.
2. Menghancurkan pusat informasi intelejen Israel yang menjadi sentral pengumpulan data intelejen di perbatasan.
Operasi dilakukan pada Shubuh 19 Ramadhan 1435 H (17/7/2014). Semua anggota operasi dapat kembali dengan sukses.
(By: Nandang Burhanudin)
Di pihak lain, Kataib Izzuddin Al-Qassam sayap militer HAMAS menyiarkan detail operasi penyusupan yang sukses dilakukan di wilayah pendudukan Israel, tepatnya di komplek perumahan Osykul sebelah selatan Gaza. Operasi yang diberi sandi "Shoufa" itu membuat Israel berpikir ulang untuk melakukan invasi ke Gaza via darat.
Target operasi adalah:
1. Mengamati dan memata-matai kekuatan pasukan infanteri Israel, sebagai langkah persiapan untuk menghancurkan pasukan sebelum bergerak menyerang.
2. Menghancurkan pusat informasi intelejen Israel yang menjadi sentral pengumpulan data intelejen di perbatasan.
Operasi dilakukan pada Shubuh 19 Ramadhan 1435 H (17/7/2014). Semua anggota operasi dapat kembali dengan sukses.
(By: Nandang Burhanudin)