Kebahagiaan itu bukan lah ketika kita bisa hidup dengan mewah, makan sekenyang perut, santap apa yang diinginkan kapan mau, kemana-mana dengan kendaraan mengkilat dengan harga selangit, tapi kepala tertunduk tanpa harga diri, kehormatan diinjak tanpa nilai, tidak punya hak mengatur diri sendiri, semuanya atas dikte orang lain. Sadar atau tidak.
Tapi kebahagiaan itu adalah ketika musuh tidak berkutik di depan kita, tunduk mengikuti persyaratan kita, mengemis mengikuti apa yang kita maui, walaupun darah berkucuran di tubuh, ribuan harus syahid sebagai korban, puluhan ribu luka dan cacat kena serangan, dan makan seadanya.
Betapapun darah mengalir, namun pekikan takbir "Allahu akbar" membahana di seantero bumi Gaza tanda kemenangan, seiring dengan pengakuan kalah dan dihentikannya perang dari pihak zionis israel yahudi laknatullah dua jam yang lalu (26/8/2014).
Lebih dari itu, semua persyaratan dan tuntutan Hamas terpaksa dipenuhi israel. Di antaranya akan dibuka kembali bandara dan pelabuhan kapal di Gaza.
Ya Allah, berderai air mata kebahagiaan menyertai kegembiraan mereka, walau jasad dipisahkan jarak ratusan kilo tapi hati ikut kebahagiaan di sana.
A Palestinian youth kissing the head of a hero #VictoryForGaza #FreePalestine |
Selamat untuk rakyat Gaza.
Selamat untuk Hamas.
Selamat untuk Kataib al Qassam.
Selamat untuk Saraya al Quds.
Selamat untuk Jihad Islamy.
Kesempatan yang akan datang kita sama-sama shalat di al Aqsha, insyaallah.
Allahu akbar !!!
Bertakbirlah....!!!! Ikut bergembira dengan kemenangan saudara kita di Gaza. Kemenangan mereka adalah kemenangan kita juga, sekalipun orang-orang munafik merasa geram.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
(Zulfi Akmal, Kairo)
*Portal Kita Semua