Salah satu surat kabar Amerika Serikat menyebut Brigade al Qassam
sebagai pasukan paling profesional dan berbahaya di dunia, seperti
ditulis oleh wartawan militer dalam salah satu artikel berita di surat
kabar Washington Post.
Seperti dikutip dari N Post dari sebuah artikel yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Arab menyatakan “ selain milisi Hizbullah Lebanon yang memiliki kekuatan yang berbahaya di dunia ini, Hamas sebagai faksi perjuangan terbesar di Jalur Gaza berkembang sangat cepat pasca terjadinya agresi Israel (pertempuran Al-Furqan) pada tahun 2008 lalu.”
Dalam artikelnya, N Post menyebut bahwa Hamas memiliki persenjataan yang sangat baik dan para pejuangnya memiliki tingkat profesional yang tinggi dalam berbagai kondisi medan pertempuran dan mahir menggunakan berbagai persenjataan.
Artikel tersebut menyatakan bahwa perang-perang seperti ini adalah tempat pelatihan kelas pertama bagi para pejuang untuk mengembangkan taktik secara praktis dan manuver mereka di daerah perkotaan, sama seperti yang terjadi di Suriah.
Diakhir tulisannya, N Post menyebut bahwa apa yang terjadi di Gaza, Suriah dan Irak merupakan peringatan bagi siapa saja yang menyerukan kembalinya pasukan Amerika ke wilayah tersebut, ditengah berkembangnya kemampuan para pejuang dan kelompok milisi di Timur Tengah. Dan Israel tengah merasakannya saat ini. (Rassd/Ram/eramuslim)
Seperti dikutip dari N Post dari sebuah artikel yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Arab menyatakan “ selain milisi Hizbullah Lebanon yang memiliki kekuatan yang berbahaya di dunia ini, Hamas sebagai faksi perjuangan terbesar di Jalur Gaza berkembang sangat cepat pasca terjadinya agresi Israel (pertempuran Al-Furqan) pada tahun 2008 lalu.”
Dalam artikelnya, N Post menyebut bahwa Hamas memiliki persenjataan yang sangat baik dan para pejuangnya memiliki tingkat profesional yang tinggi dalam berbagai kondisi medan pertempuran dan mahir menggunakan berbagai persenjataan.
Artikel tersebut menyatakan bahwa perang-perang seperti ini adalah tempat pelatihan kelas pertama bagi para pejuang untuk mengembangkan taktik secara praktis dan manuver mereka di daerah perkotaan, sama seperti yang terjadi di Suriah.
Diakhir tulisannya, N Post menyebut bahwa apa yang terjadi di Gaza, Suriah dan Irak merupakan peringatan bagi siapa saja yang menyerukan kembalinya pasukan Amerika ke wilayah tersebut, ditengah berkembangnya kemampuan para pejuang dan kelompok milisi di Timur Tengah. Dan Israel tengah merasakannya saat ini. (Rassd/Ram/eramuslim)