Umat Islam di Indonesia ternyata menjadi panutan dunia internasional.
Hal ini diungkap oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti
Djalal.
"Menurut saya umat harus menyadari bahwa Islam di Indonesia jadi panutan dunia, dan yang membuat kita menjadi panutan karena mempunyai warna yang khusus," ujar Dino usai mengunjungi Pesantren Gontor dalam program Kampanye Kesadaran Publik Kementerian Luar Negeri di Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, 5 September 2014.
Umat Islam Indonesia, dinilai memiliki nilai progresif, moderat, dan cemerlang.
Dino yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk AS menambahkan jika masyarakat Indonesia bisa terus berpegang pada nilai tersebut, maka Indonesia dapat mencapai kemajuan dengan cepat mengingat Islam adalah agama dengan umat terbesar di Indonesia.
Wamenlu menilai saat ini di beberapa tempat mulai terlihat umat Islam yang kehilangan jati dirinya sehingga cepat timbul amarah yang memicu konflik dan akhirnya merugikan negara.
"Mereka butuh sumber referensi dan umat Muslim di Indonesia adalah salah satu sumber referensi yang positif," kata Dino.
Wamenlu beserta Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Tatang Budie Utama Razak melakukan kampanye kesadaran publik tentang internasionalisasi Indonesia serta perlindungan WNI di luar negeri.
Sejumlah tempat yang menjadi tujuan program sejak Rabu, 3 September 2014 hingga Sabtu 6 September 2014 antara lain UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pesantren Gontor Ponorogo dan UIN Malang. (fs)
Portal Kita Semua
"Menurut saya umat harus menyadari bahwa Islam di Indonesia jadi panutan dunia, dan yang membuat kita menjadi panutan karena mempunyai warna yang khusus," ujar Dino usai mengunjungi Pesantren Gontor dalam program Kampanye Kesadaran Publik Kementerian Luar Negeri di Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, 5 September 2014.
Umat Islam Indonesia, dinilai memiliki nilai progresif, moderat, dan cemerlang.
Dino yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk AS menambahkan jika masyarakat Indonesia bisa terus berpegang pada nilai tersebut, maka Indonesia dapat mencapai kemajuan dengan cepat mengingat Islam adalah agama dengan umat terbesar di Indonesia.
Wamenlu menilai saat ini di beberapa tempat mulai terlihat umat Islam yang kehilangan jati dirinya sehingga cepat timbul amarah yang memicu konflik dan akhirnya merugikan negara.
"Mereka butuh sumber referensi dan umat Muslim di Indonesia adalah salah satu sumber referensi yang positif," kata Dino.
Wamenlu beserta Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Tatang Budie Utama Razak melakukan kampanye kesadaran publik tentang internasionalisasi Indonesia serta perlindungan WNI di luar negeri.
Sejumlah tempat yang menjadi tujuan program sejak Rabu, 3 September 2014 hingga Sabtu 6 September 2014 antara lain UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pesantren Gontor Ponorogo dan UIN Malang. (fs)
Portal Kita Semua