Menyusuri Jejak Islam di Eropa

08:59

 
Oleh Haz Pohan*

Kami bersyukur, pada akhirnya dapat berkunjung ke Portugal pada awal Maret 2010. Di kota Lisbon yang penuh gurat sejarah kejayaan bangsa Portugis di masa lalu, terutama di abad kelima belas sampai keenambelas.

Orang-orang Portugis pernah mengadakan ekspedisi ke Indonesia di tahun 1512, pada masa puncak kejayaan imperiumnya. Portugal dulu menjadi superpower di bidang ekonomi karena menguasai lautan. Negeri ini juga berjasa memopulerkan rempah-rempah kita di dunia.

Kejayaan Islam di Eropa

Islam menjadi kekuatan dominan di Eropa selama lebih dari 1200 tahun! Dari abad ke-8 sampai abad ke-20. Kejayaan raja-raja Islam di Iberia (Portugal, Spanyol, dan sekitarnya -red) kemudian diteruskan oleh Ottoman Turki (abad ke-13 sampai abad ke-20). Jadi, sebenarnya pengenalan orang-orang Eropa terhadap Islam bukanlah baru.

Empat ratus lima puluh tahun negeri ini menjadi wilayah penting bagi Islam di Eropa, tetapi hanya dengan pengamatan teliti dan detil Anda melihat jejak-jejak Islam di Portugal. Jejak Islam di Portugal tentu berkaitan dengan sejarah semenanjung Iberia sendiri. Dulu, tahun 2008 kami berkunjung ke Alhambra, Toledo, dan kami juga melihat bekas-bekas kejayaan Islam yang dahsyat di sana.

Fakta ini banyak tidak diketahui oleh kita, dan bahkan berusaha dilupakan orang-orang Eropa sekarang. Ketika kekhalifahan di Iberia pudar pada abad ke-12, kekhalifahan Ottoman Turki bangkit dan berjaya sampai 1923. Negeri ini 450 dikuasai bangsa Moor, dari Afrika Utara, tetapi mengapa seolah-olah terhapus dalam ingatan?

“Orang Iberia memang ingin menghapuskan kenangan yang merendahkan mereka sebagai bangsa penjelajah hebat dan menguasai pelayaran dunia di abad 15 dan 16, terutama dari bekas-bekas peninggalan orang-orang Moor”, kata staf lokal yang mendampingi kami.

Maksudnya, negeri ini pernah dikuasai Islam selama hampir 5 abad, dari abad ke-7 sampai abad ke-12. Tidak hanya di Portugal, Islam juga menguasai Spanyol, dan seluruh semenanjung Iberia dan sekitarnya. Bahkan lebih lama: 800 tahun! Dulu ketika kami berkunjung ke Granada, Alhambra, Toledo, dan kami melihat bekas-bekas kejayaan Islam yang dahsyat di sana.

Sejarah Islam di Portugal

Beberapa abad, sejak tahun 711 - 1249 Portugal di bawah kekuasan Muslim yang berasal dari Moor, Afrika Utara. Islam memengaruhi Portugal dari seni dan bahasa. Ratusan kata-kata Portugis berasal dari Arab.

Panglima Muslim Tariq ibn Ziyad dari dinasti Umayyad menaklukkan Iberia tahun 711 dari tangan raja Visigoth. Kemudian Islam menyerbu Cordoba dan Toledo, ibukota Visigothic. Pada tahun 714 Panglima Musa ibn Nusair menyerbu Saragoosa, Leon dan Astorga. Kemudian Évora, Santarém, dan Coimbra direbut 716. Islam hanya memerlukan waktu 5 tahun menguasai seluruh Iberia. Daerah taklukan disebut Al Andalus (Andalusia). Pada abad ke-10 Islam menjadi agama mayoritas di Iberia. Orang Yahudi yang dilindungi penguasa Muslim juga berjaya.

Tetapi, di Lusitania tentara Muslim bertengkar. Algarve masih menyimpan bekas peninggalan Islam yang kuat, karena mereka bermukim di sana. Banyak orang Visigoth, terutama petani yang masuk Islam. Bangsawan yang menjadi Muslim diangkat menjadi gubernur. Orang Yahudi, sejak dari dulu, senang berdagang dan hidup di dunia akademis.

Di Andalus, nama Iberia bagi Muslim, Islam jaya selama 250 tahun di bawah komando Khalifah Kordoba. Kordoba makmur, berkuasa, berbudaya, karena para khalifah mendirikan sekolah, perpustakaan, pusat riset dan keilmuan, termasuk matematik. Mereka juga menurunkan gaya arsitektur yang disebut arabesque decoration. Mereka juga mengembangkan pertambangan, membangun perdagangan dan industry, irigasi yang hebat, taman-taman yang indah.

[Masa kekuasaan Islam di Iberia dimulai sejak Pertempuran Guadalete, ketika pasukan Umayyah pimpinan Thariq bin Ziyad mengalahkan orang-orang Visigoth yang menguasai Iberia. Awalnya Al-Andalus merupakan provinsi dari Kekhalifahan Umayyah (711-750), lalu berubah menjadi sebuah keamiran (750-929), sebuah kekhalifahan sendiri (929-1031), dan akhirnya "taifa" yaitu kerajaan-kerajaan kecil pecahan dari kekhalifahan tersebut (1031-1492).]

Masa keemasan akhirnya berlalu. Pada abad kesebelas para bangsawan Muslim telah menjadi kaya dan berkuasa. Mereka membebaskan diri dari kekuasaan Khalifah dan membentuk kota-kota yang independen (taifa), seperti para emir di Badajoz, Mérida, Lisbon, and Évora. Maka, kaum Visigoth yang bersembunyi di pegunungan melihat kesempatan. Akhirnya Iberia kembali direbut oleh Kristen. Sampai tahun 1236 kekuasaan Islam hanya tinggal di Granada.

Keberhasilan di Iberia mendorong pasukan Muslim masuk ke Prancis. Pada awalnya cukup kuat perlawanan pasukan Prancis, seperti Battle of Toulouse (721), meskipun akhirnya pada tahun 725 pasukan Muslim berhasil menguasai Autun. Pertimbangan strategis menyebabkan mereka mundur pada tahun 732, kembali ke Andalusia. Mereka bertahan di Swiss sampai abad ke-10, dan merebut Sisilia, menyerang Roma pada tahun 846 dan menguasai Pisa pada tahun 1004. Di Sisilia, Muslim yang menguasai sejak invasi Arab dan Moor pada tahun 827 sampai tahun 1072.

Pada akhirnya, kekuasaan Islam berakhir di Spanyol ketika Emirat Granada menjadi bagian dari Kerajaan Castile sejak tahun 1238 sampai Perang Salib selesai pada tahun 1492 dan Muslim terusir atau dipaksa menukar iman atau dibunuh dari Castile pada tahun 1609 dan dari seluruh wilayah Spanyol pada tahun 1614.

Namun, di daerah Balkan kekuatan Ottoman yang bangkit di abad ke-13 mulai berjaya. Telah lahir superpower Islam yang baru. Ottoman berkuasa di daerah Balkan dan sekitarnya, di Asia Barat dan Afrika Utara selama kl. 500 tahun.

In the Aftermath

Pasukan Kristen setelah memukul pasukan Muslim di Eropa mulai abad ke-13 kembali menguasai Iberia dan selatan Italia. Pada saat itu orang-orang Eropa menemukan “treasures” yang sangat berharga: peradaban Islam.

Apa warisan terbesar Islam di Eropa? Islam mewariskan Eropa dengan seni, pertanian, ekonomi dan perdagangan, filsafat, matematika, kedokteran, dan iptek. Hasilnya : rennaisance Eropa abad ke-12. Seluruh buku dan teks tentang kemajuan Islam itu diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa, termasuk buku karya Plato, Aristoteles, Socrates yang telah lenyap karena dipandang oleh Gereja sebagai bid’ah.

Orang-orang Eropa mengatakan, berkat peradaban dan kemajuan Islam mereka menemukan kembali akar budayanya.

Bersamaan dengan pudarnya kekuatan Islam di Iberia dan Eropa Selatan, nun di timur sana di Constantinople telah mulai bersinar emporium Islam baru: Ottoman. Belajar dari kejayaan Islam -dan keruntuhannya di Iberia dan Eropa Selatan-Ottoman kemudian menjadi pusat interaksi antara peradaban Timur dan Barat selama 6 abad, menjadi semacam penerus Imperium Byzantium, tetapi versi Islam.

Kerajaan Ottoman bangkit di akhir abad ke-13 (1299), mencapai puncak kejayaan pada abad ke-16 dan ke-17, baru lenyap pada awal abad ke-20 (1923), setelah berakhirnya PD I. Pada puncak kejayaannya, Ottoman menguasai 3 benua, terutama di Eropa tenggara, Asia Barat dan Afrika Utara.

Bahkan kiprah orang-orang Turki itu telah mencapai Indonesia, ketika Sultan Aceh pada tahun 1565 membuat deklarasi menjadi pengikut Ottoman.

___
*Tentang Penulis:


Hazairin Pohan adalah seorang mantan Dubes (duta besar) yang berasal dari Medan. Pria kelahiran Pematangsiangar 1953 ini menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Polandia sejak tahun 2006 hingga 2010 membuatnya memiliki pengalaman diplomasi yang mengagumkan. Salah satunya adalah menjadi ketua Delegasi RI dalam perundingan bilateral dan multilateral sebanyak 200 kali.

Pria yang akrab dipanggil dengan Haz Pohan ini juga menaruh perhatian yang begitu besar terhadap dunia blogging. Haz Pohan pun ikut menjadi salah satu penggagas lahirnya Komunitas Blogger ASEAN chapter Indonesia.

Memiliki pengalaman sebagai wartawan membuat Pohan tidak segan untuk menuangkan pemikirannya ke dalam sebuah tulisan melalui twitter, facebook dan blog. Pemanfaatan social media tersebut bertujuan agar informasi yang didapatkan oleh masyarakat diterima dengan baik dan benar, terutama mengenai diplomasi dan politik luar negeri seringkali diputarbalikkan dan tidak ditampilkan secara proporsional.

Follow twitternya: @hazpohan

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan