Sejak meletusnya tragedi Charlie Hebdo, saya sudah memposting analasa,
bahwa peristiwa tersebut merupakan operasi rahasia yang tidak rahasia.
Kategori rahasia, mengingat pelaku adalah pihak-pihak yang sudah dilatih
atau hasil dari indoktrinasi dengan kadar tertentu. Tidak rahasia
disebabkan, kejanggalan dan keanehan baik dari segi waktu (terjadi 20
menit setelah iring-iringan rombongan Presiden Perancis), maupun dari
segi pelaku (meninggalkan jejak).
Masalah kita bukan masalah boleh tidaknya membunuh penghina Nabi
Muhammad saw. Hukumnya sudah jelas. Hanya masalahnya adalah, tentang
tata cara pembunuhan itu. Untuk sebuah operasi, pembunuhan yang
dilakukan "pembela" Nabi Muhammad, cenderung mudah diketahui dan
berdampak berantai. Istilah kata, yang dibunuh hanya 12 orang, tapi 3
juta copy karikatur Nabi ludes, penyerangan terhadap umat Islam di Eropa
meningkat. Lihatlah slogan-slogan saat ini! Kamu bersama Charlie atau
tidak? Umat Islam Eropa kembali dijerat kondisi dilematis. Mendukung
Charlie berarti menyetujui perbuatannya menghina Nabi. Jika tidak, maka
siap-siap diusir.
Ada baiknya mempelajari pola operasi Mossad, KGB, James Bond, atau BIN
saat ingin mematikan pihak-pihak yang dianggap berbahaya. Coba
perhatikan model pembunuhan agen-agen Mossad terhadap Yasser Arafat,
Menteri Palestina Abul 'Oyun (Desember 2014), atau pembunuhan terhadap
pejuang-pejuang HAMAS di Dubai. Sangat rapih bukan? Sampai detik ini,
semua pengamat mengatakan, pelaku pembunuhan adalah Mossad Israel. Tapi
jelas, tanpa jejak dan semua tidak bisa membuktikannya.
Jadi jika seandainya saya adalah pelaku teror, maka saya akan memilih
operasi senyap dengan membunuh para penghina Nabi dan penghina Islam
secara tertib, rapih, tanpa jejak. Berawal dari pengamatan 1-2 bulan,
jika perlu 1-2 tahun. Memperhatikan kebiasaan calon korban dalam setiap
detik kehidupan. Lalu mencari kesempatan lengah atau lelah. Setelah itu
menentukan cara eksekusi yang paling tepat. Eksekusi yang mengesankan si
korban melakukan bunuh diri, terkena serangan jantung, stroke,
berlebihan minum alkohol, dll. Terlebih di Perancis atau Eropa.
Kehidupan seseorang teramat terbuka dan semua sudah bisa dilihat dari
komputer.
Namun, jika operasi yang dilakukan adalah operasi gerombolan
membabibuta. Maka biasanya akan disiapkan tim dengan pakaian lengkap dan
senjata "kategori cukup canggih". Lalu media didatangkan. Mirip dengan
peristiwa 9/11, media sudah bisa merekam LIVE, atau seperti peristiwa
penyerangan rumah Mendagri Mesir Muhammad Ibrahim, dimana media sudah
siaga kurang dalam 5 menit LIVE, walau dikesankan si wartawan mengenakan
pakaian tidur. Jika operasi ini yang dilakukan, yakinlah itu adalah
operasi intelejen. Liveshow seperti ini sering kita saksikan saat
operasi Densus 88 mengejar teroris, dan semuanya LIVE lalu pelaku
dimatikan tanpa jelas kesalahannya.
Sama halnya dengan tragedi Bom Bali I dan II. Pelakunya memang ada dari
kalangan Amrozi cs. Tapi kemampuan Amrozi merakit bom dengan daya ledak
dahsyat dan menewaskan ratusan orang, hingga detik ini DIRAGUKAN!
Mungkin kelas petasan, banyak yang bisa. Tapi apa yang terjadi? Hingga
detik ini siapa pelaku sebenarnya, tak tersentuh! Namun apa dampaknya?
Islam dan umatnya terus menerus dicurigai dan dibatasai ruang geraknya.
Jadi, operasi teroris versi pemerintah atau operasi Jihad versi pelaku,
sama sekali tidak menguntungkan Islam. Justru sebaliknya, operasi Anshar
Bait Al-Maqdis (Al-Muqaddas) di Sinai berakibat fatal: pengosongan
wilayah Sinai radius 30 km persegi dengan perbatasan Refah Jalur Gaza
Palestina. Gaza terisolir dari dunia! Lalu operasi ISIS di perbatasan
Turki, kini semakin terang benderang malah menghabisi para pejuang anti
Assad. Nah yang terjadi di Paris Perancis, yang untung adalah Israel
bukan?
(Nandang Burhanudin)
Your Ads Here
Artikel Terkait
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
Penulisan markup di komentar
- Untuk menulis huruf bold gunakan
<strong></strong>
atau<b></b>
. - Untuk menulis huruf italic gunakan
<em></em>
atau<i></i>
. - Untuk menulis huruf underline gunakan
<u></u>
. - Untuk menulis huruf strikethrought gunakan
<strike></strike>
. - Untuk menulis kode HTML gunakan
<code></code>
atau<pre></pre>
atau<pre><code></code></pre>
, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)