Sikap IM Terkait Perang Amerika dan Dunia Melawan ISIS

14:04

Gerakan Ikhwanul Muslimin mengumumkan penolakannya terhadap campur tangan dunia internasional di negara-negara muslim yang dilakukan dengan dalih menghabisi ISIS, karena agenda sesungguhnya adalah upaya untuk meracik halus peta Timur Tengah dan menghabisi rakyatnya.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Ikhwanul Muslimin Selasa sore (16/09) dengan tema " الحرب على الإرهاب بين الزعم والحقيقة -Perang Melawan Teroris, Hakikat dan Sangkaan", dan pernyataan yang sama yang juga dikeluarkan oleh Ikhwan Syiria dengan tema: " موقفنا من التحرّك الأمريكيّ والدوليّ لمحاربة (الإرهاب- Sikap Gerakan Ikhwan Terkait Perang Amerika dan Dunia Melawan Teroris".

Ikhwan menjelaskan bahwa "akhir-akhir ini bermunculan organisasi-organisasi besar lintas batas yang memiliki senjata-senjata canggih dan dana yang sangat besar, merekrut banyak generasi muda muslim yang antusias tapi minim ilmu, minim fiqih serta memiliki tingkat kesadaran yang sangat rendah, melakukan berbagai tindakan ekstrim-keras dan tidak terpuji atas nama Islam yang berakibat kepada rusaknya image Islam sehingga musuh-musuh Islam mendapat alasan untuk melakukan intervensi kembali ke negara-negara muslim untuk memecah-belahnya, memporakporandakannya dan membunuhi warganya".

Ikhwan juga mengkritik keras ISIS dengan mengatakan "intervensi ini terjadi bersamaan dengan munculnya ISIS di Syiria dan Irak yang sudah menyapu bersih militer-militer reguler secara mencengangkan dan fantastis dan juga menguasai lahan yang luas, berbagai wilayah dan kota di dua negara tersebut dan juga membunuhi musuh-musuhnya tanpa mengenal ampun".

Dalam pernyataannya, Ikhwan melanjutkan "disebabkan ISIS ini, Amerika bergerak menggalang kekuatan internasional untuk melawannya dan berhasil membentuk aliansi 40 negara. Jhon Kerry juga mengadakan konferensi di Jeddah yang dihadiri 9 negara arab dan Turki untuk membentengi diri dari serangan teroris yang berbahaya ini. Sementara kami sebagai warga Timur Tengah ini tidak mengetahui secara persis siapa sesungguhnya yang ada dibalik ISIS, siapa pula yang mendukung dan mendanai dan memprovokasinya, dan apa pula targetnya". Sebagaimana pada Kamis lalu juga terjadi pertemuan di Jeddah-Saudia sebanyak 11 negara Timur Tengah (6 negara teluk, Turkia, Mesir, Yordania, Irak, dan Lebanon) yang diikuti oleh Washington dalam upayanya memerangi ISIS.

Ikhwan juga mengingatkan bahaya yang ditanggung akibat operasi pembantaian ISIS dengan mengatakan "kami melihat bahwa perang yang dikobarkan sekarang adalah perang untuk mengadu domba arab muslim melawan arab muslim, korban nyawa berjumlah ribuan, dana yang dibuang bermilyaran, kehancuran mewarnai seluruh pelosok Timur Tengah, dan yang kami takutkan adalah pengeracikan Timur Tengah untuk membuat peta baru sesuai dengan selera dan rencana setan-setan elit politik". Terkait dengan Mesir, Ikhwan menolak "eksploitasi yang dilakukan oleh El-Sisi terhadap berbagai issu Timur Tengah dengan mencatut nama Ikhwan sebagai pelaku teroris".

Ikhwan menyatakan bahwa "Organisasi Ikhwan mentarbiah kader-kadernya tentang haramnya membunuh dan menumpahkan darah, haramnya memusuhi kehidupan dan haramnya mengkafirkan sesama muslim, sebagaimana yang diajarkan Islam sebelum HAM dan Undang-Undang mengajarkannya, dan Ikhwan akan selamanya beregerak secara damai tanpa kekerasan". Seperti yang dilansir oleh ikhwansina.com, Selasa (16/09).
Dalam pernyataan yang serupa pada Selasa sore dengan tema "Sikap Ikhwan Terkait Perang Amerika dan Dunia Melawan Teroris", Ikhwan Syiria mengatakan "kami menolak tindak-tanduk kelompok-kelompok ekstrimis yang sudah menyeleweng dari manhaj rabbani islami moderat", dan menilai "ISIS sebagai ekstrimis dan pelaku kriminal". Dalam pernyataannya Ikhwan Syiria juga menyatakan "kami menolak ikut terlibat perang yang-dipromosikan-melawan teroris, sementara hakikatnya adalah perang melawan Islam".

Ikhwan Syiria melanjutkan " Amerika, Eropa dan semua pihak yang terlibat, sudah seharusnya mendefinisikan terlebih dahulu apa yang mereka maksudkan dengan teroris agar ada kejelasan sehingga mayoritas bangsa muslim konservatif dan benar tidak menjadi target perang tersebut".
Dalam penjelasannya, Ikhwan Syiria juga menolak "intervensi dunia di bumi Syiria, karena rakyat Syiria dengan sendirinya dapat membebaskan Syiria dan menguburkan ekstrimis dan teroris".

Ikhwan Syiria juga menolak "semua sikap, pernyataan atau konsep apapun yang mengkondisikan kami untuk memilih rezim Basyar atau ekstrimis ISIS". Presiden Amerika, Barak Obama, Rabu kemarin mengumumkan sebuah strategi yang terdiri 4 point dalam rangka menghadapi ISIS. Pertamanya, melancarkan serangan udara pada pos-pos ISIS dimanapun berada. Kedua, memperkuat dukungan kepada pasukan-pasukan darat yang berperang melawan ISIS, pasukan yang dimaksud adalah pasukan Kurdistan dan Irak dan pasukan oposisi moderat Syiria. Ketiga, melarang sumber-sumber pendanaan ISIS. Keempat, melanjutkan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat sipil. Sebagaimana dilansir ikhwansyria.com, Selasa (16/09)

Pada Juni lalu ISIS mengumumkan kemunculannya sebagai negara khilafah dan terus menguat dan sudah menguasai banyak wilayah di Syiria dan Irak, dan juga mengajak organisasi-organisasi Islam sedunia untuk bergabung dan ikut menobatkan Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai pemimpinnya. [Syaff]


*portal kita semua

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan