JEDDAH -- Penduduk muslim asal Ningxia, Cina pantas untuk meluapkan
kegembiraannya. Karena mulai tahun ini, Pemerintah Komunis Cina
mengizinkan muslim Ningxia menjalankan ibadah haji.
Dilansir dari Arab News, Selasa (16/9), sekitar 297 jamaah asal Ningxia telah tiba di Jeddah. Pada tahun ini pemerintah Cina mengirimkan 2.833 warga Muslim Ningxia untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci dari total 14 ribu jamaah Cina.
Beberapa jamaah asal Ningxia pun tak bisa membendung kegembiraannya karena bisa melakukan ibadah haji. Mengingat orang tua mereka tidak bisa melakukan ibadah haji karena pembatasan pada masa lalu yang diberlakukan oleh otoritas Cina.
Menteri Haji Bandar Hajjar pun mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Cina Mustafa Yang Djobi di kantornya pada Ahad kemarin. Pertemuan yang membahas pengaturan haji dari Cina.
Sumber Kementerian Haji mengatakan, utusan Cina telah memiliki berbagai rencana operasi untuk pengaturan haji asal Cina. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdulaziz karena memperluas layanan haji bagi para peziarah.
Selain itu, Djibo memuji upaya kementerian dalam menjaga dan menjamin kenyamanan para peziarah.
Sekitar setengah dari Muslim Cina atau sekitar 20 juta muslim berdiam di bagian Cina Ningxia. Dimana publik mengidentifikasi mereka sebagai kelompok etnis Hui, kelompok minoritas yang diakui di Cina.
Namun, berbeda dengan Muslim Uighur yang berada di daerah Xinjiang atau dikenal sebagai daerah Turkestan Timur. Dimana, sebagian besar umat muslim disana berlatar belakang etnis Turki.
Sumber : Republika.co.id
Dilansir dari Arab News, Selasa (16/9), sekitar 297 jamaah asal Ningxia telah tiba di Jeddah. Pada tahun ini pemerintah Cina mengirimkan 2.833 warga Muslim Ningxia untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci dari total 14 ribu jamaah Cina.
Beberapa jamaah asal Ningxia pun tak bisa membendung kegembiraannya karena bisa melakukan ibadah haji. Mengingat orang tua mereka tidak bisa melakukan ibadah haji karena pembatasan pada masa lalu yang diberlakukan oleh otoritas Cina.
Menteri Haji Bandar Hajjar pun mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Cina Mustafa Yang Djobi di kantornya pada Ahad kemarin. Pertemuan yang membahas pengaturan haji dari Cina.
Sumber Kementerian Haji mengatakan, utusan Cina telah memiliki berbagai rencana operasi untuk pengaturan haji asal Cina. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdulaziz karena memperluas layanan haji bagi para peziarah.
Selain itu, Djibo memuji upaya kementerian dalam menjaga dan menjamin kenyamanan para peziarah.
Sekitar setengah dari Muslim Cina atau sekitar 20 juta muslim berdiam di bagian Cina Ningxia. Dimana publik mengidentifikasi mereka sebagai kelompok etnis Hui, kelompok minoritas yang diakui di Cina.
Namun, berbeda dengan Muslim Uighur yang berada di daerah Xinjiang atau dikenal sebagai daerah Turkestan Timur. Dimana, sebagian besar umat muslim disana berlatar belakang etnis Turki.
Sumber : Republika.co.id