Politikus
Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Zuhairi Misrawi melontarkan
pernyataan bahwa larangan mengucapkan Selamat Natal adalah paham
Taliban. Pernyataan Zuhairi dditulis melalui account twitter nya
@zuhairimisrawi
“Perlu dicatat, larangan mengucapkan selamat Natal adalah paham Taliban!” kicau Zuhairi, Selasa (16/12/2014).
Kicauan Zuhairi yang juga caleg PDIP gagal ini langsung mendapatkan respon dari para netizen.
“Dulu hamka bilang gitu juga.. tapi Taliban belum ada,” kata pemilik akun @B4new.
“Perlu dicatat, yang pertama kali mengeluarkan fatwa pelarangan selamat Natal adalah Buya Hamka. Anda jangan naif,” timpal Erik Mahendra.
Sebagian pengguna Twitter lainnya menuduh Zuhairi ini dengan menyebut pernyataanya ‘ngawur’ dan hanya sekedar upaya untuk mencari sesuap nasi dengan menjual agama.
“Sinting!! JIL, penjual agama.. hanya utk sesuap nasi..,” tulis @sun_ardhi66.
“Proposalnya sudah disetujui belum???,” tambah @iqbalrasyid59.
Sebelumnya, pada Juli 2013 lalu, Zuhairi Misrawi yang juga merupakan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) menyatakan, kalangan islamis di Indonesia perlu bersyukur karena tidak dibunuhi seperti yang terjadi di Mesir.
Menjelang Pemilu Legislatif, tepatnya pada Februari 2014, alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta itu mengatakan, dirinya mengusulkan tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat menjadi menteri Agama ketika PDIP berkuasa. [bersamadakwah/islamedia]
“Perlu dicatat, larangan mengucapkan selamat Natal adalah paham Taliban!” kicau Zuhairi, Selasa (16/12/2014).
Kicauan Zuhairi yang juga caleg PDIP gagal ini langsung mendapatkan respon dari para netizen.
“Dulu hamka bilang gitu juga.. tapi Taliban belum ada,” kata pemilik akun @B4new.
“Perlu dicatat, yang pertama kali mengeluarkan fatwa pelarangan selamat Natal adalah Buya Hamka. Anda jangan naif,” timpal Erik Mahendra.
Sebagian pengguna Twitter lainnya menuduh Zuhairi ini dengan menyebut pernyataanya ‘ngawur’ dan hanya sekedar upaya untuk mencari sesuap nasi dengan menjual agama.
“Sinting!! JIL, penjual agama.. hanya utk sesuap nasi..,” tulis @sun_ardhi66.
“Proposalnya sudah disetujui belum???,” tambah @iqbalrasyid59.
Sebelumnya, pada Juli 2013 lalu, Zuhairi Misrawi yang juga merupakan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) menyatakan, kalangan islamis di Indonesia perlu bersyukur karena tidak dibunuhi seperti yang terjadi di Mesir.
Menjelang Pemilu Legislatif, tepatnya pada Februari 2014, alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta itu mengatakan, dirinya mengusulkan tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat menjadi menteri Agama ketika PDIP berkuasa. [bersamadakwah/islamedia]