Berbicara tentang menunduk dalam
ajaran agama pasti yang umum kita pahami adalah menunduk dalam artian
mengendalikan diri dari sifat sifat sombong dan berbangga diri; menunduk
identik dengan sikap tawadhu’ (sikap merendah tanpa menghinakan diri; Red)
Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran yang menegaskan perintah Allah SWT untuk senantiasa bersikap tawadhu’ dan menjauhi sikap sombong, sebagai berikut :
”Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung” (QS al-Isra-37).
Firman Allah SWT lainnya: ”Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menginginkan kesombongan di muka bumi dan kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa (QS al-Qashshash-83.)
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS. Al Furqaan: 63)
Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS: an-Nahl: 23)
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS: al-A’raf: 40)
Menunduk dalam pengertian lain adalah bersikap godhul bashor atau menahan pandangan; ya kita diminta untuk memalingkan pandangan dari hal hal yang diharamkan oleh Allah SWT, misal lawan jenis yang bukan mahrom.
Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,
atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.( Al-Qur’an surat an-Nur
ayat 31)
Tapi pada tulisan ini yang saya
maksud generasi menunduk bukanlah dua hal yang tersebut diatas,
menunduk yang saya maksud adalah yang dalam kamus bahasa Indonesia artinya
adalah sikap condong ke depan dan ke bawah (kepala atau muka); Generasi yang
lebih asyik menunduk melihat dan bermain-main dengan gadgetnya.
Sejak boomingnya gadget murah
kelas low end dengan bermacam Sistem Operasi seperti sekarang, kita hampir tiap
waktu, tiap kesempatan dan disetiap tempat menyaksikan remaja usia sekolah
sedang asyik dengan gagdet yang dipegangnya, entah itu laptop, Ipad, Ponsel
dll. Ada yang tersenyum, ada yang mukanya sedih, ada yang manyun, ada yang muka
serius menatap perangkat ditangannya. Mereka bisa tersenyum dengan gadget di
tangannya. Tapi dengan yang duduk di sebelahnya jangankan tersenyum, melihatpun
sepertinya enggan. Kita sering menyaksikan remaja begitu asyiknya dengan dunianya
sendiri; acuh pada lingkungan sekitar, acuh pada orang disebelahnya walaupun
yang disebelahnya itu adalah orang tuanya sendiri.
Inikah era modern itu ? Sudah
tipisnya rasa sosialisasi dengan orang-orang terdekat kita. Teman, sahabat dan
mungkin juga orang yang baru di kenal dengan jarak bermil-mil seperti begitu
dekat dengan kita. Sedang yang di sebelah kita kadang terabaikan.
Dan yang membuat miris, sepertinya remaja sekarang lebih cenderung adiktif (kecanduan) sekali dengan gadget. Di kendaraan umum, di tempat umum, di jalan dan dimanapun tempat hampir saja kita temui semua orang asyik dengan dunia barunya tersebut. Bisa dikatakan benar juga, jika ada orang bilang bahwa generasi sekarang ini adalah generasi menunduk. Generasi yang lebih asyik menunduk melihat dan bermain-main dengan gadgetnya. Sebenarnya tidak semua dampak dari berkembangnya teknologi itu negatif, tetapi jika jika kita perhatikan kalau seperti itu teramat miris di buatnya.
Allahu robbi jadikanlah keluarga
dan anak cucu kami menjadi generasi yang benar benar menunduk. Menunduk karena
tawadhu, menunduk karena ghodul bashor. Aamiin .
Sumber : http://catetanonline.blogspot.com/2015/02/generasi-menunduk.html