Majelis
Ulama Indonesia (MUI) membantah kabar jika beberapa tokoh Islam,
termasuk ketua umum MUI, Din Syamsudin ikut mendanai gerakan Islamic
State Iraq and Syria (ISIS).
Dalam daftar itu, ada enam orang Indonesia yaitu Zaki Saleh Nahdi (da’i), DR. Salem Segaf Al-Juffri, (eks Menteri Sosial), KH Amidan Shabrah, (Ketua MUI), Muhammad Aniq Syuhur (da’i), KH. Muhammad Zaitun Rasmin, (ketua gerakan Al-Wahdah Al-Islamiyah) dan Dr. Mohammad Din Syamsuddin (Ketua Umum MUi).
Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin yang namanya terdapat dalam rilis tersebut meminta agar umat tenang.
Ustad yang akhir pekan kemarin ditunjuk sebagai ketua Ikatan Da'i dan Ulama se Asia Tenggara ini menyatakan bahwa "Apapun latar belakangnya kita harus sadari bahwa ini bahagian dari ujian, semoga Allah 'Azza wajalla mengaruniakan kita kekuatan iman dan tawakkal padaNya, untuk itu kita tidak boleh panik apalagi putus asa, dan tidak boleh juga menganggap remeh".
"Itu tidak benar, kami
secara tegas menentang dan mengecam tindakan ISIS," kata Ketua Bidang
Hubungan Luar Negeri MUI, Muhyiddin Junaidi diutip dari ROL, Rabu
(3/12).
Sebelumnya sebuah laman
yang menyebar informasi kalau Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
(AS) telah merilis daftar orang-orang yang mendanai ISIS.
Dalam daftar itu, ada enam orang Indonesia yaitu Zaki Saleh Nahdi (da’i), DR. Salem Segaf Al-Juffri, (eks Menteri Sosial), KH Amidan Shabrah, (Ketua MUI), Muhammad Aniq Syuhur (da’i), KH. Muhammad Zaitun Rasmin, (ketua gerakan Al-Wahdah Al-Islamiyah) dan Dr. Mohammad Din Syamsuddin (Ketua Umum MUi).
Muhyiddin mengatakan, MUI
telah bertemu dengan duta besar AS dan meminta klarifikasi kepada
departemen luar negeri Paman Sam terkait informasi tersebut.
"Mereka mengatakan bahwa
kabar yang beredar tersebut tidak memiliki legalitas dan hanya dibuat
oleh pihak-pihak tertentu," ujar Muhyiddin.
Menurutnya ini jelas
merupakan fitnah dari pihak-pihak Islamophobia dan orang-orang yang
menyimpang dari ajaran yang benar, baik
sengaja ataupun tidak. Dan pihak Amerika atau barat menyusun info-info
ini secara semborono dari informan yang juga tidak punya tanggung
jawab.
Ustad yang akhir pekan kemarin ditunjuk sebagai ketua Ikatan Da'i dan Ulama se Asia Tenggara ini menyatakan bahwa "Apapun latar belakangnya kita harus sadari bahwa ini bahagian dari ujian, semoga Allah 'Azza wajalla mengaruniakan kita kekuatan iman dan tawakkal padaNya, untuk itu kita tidak boleh panik apalagi putus asa, dan tidak boleh juga menganggap remeh".
Ia menilai beredarnya
rilis yang tidak benar tersebut, sebagai upaya untuk menghasut
masyarakat dan ingin memecah belah persatuan umat Islam di Indonesia dan
dunia.[Islamedia/rol/SF/oke online]