ANDAIKAN ORANG INDONESIA TIDAK PELUPA

13:48


Lupa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai beberapa arti ; antara lain :  1. lepas dari ingatan; tidak di pikiran (ingatan) lagi ; 2.tidak teringat; 3.tidak sadar (tahu akan keadaan dirinya atau keadaan sekelilingnya, dsb); 4.lalai; tidak acuh:  tidak tahu diri; lupa akan asalnya; wuih ternyata banyak juga arti dari kata lupa. Mungkin sebanyak orang Indonesia yang memiliki karakter tersebut diatas he he  he J.

Lupa sebenarnya hal yang wajar-wajar saja sih. Karena semua pasti pernah mengalami yang namanya lupa. lupa naruh kunci motor, lupa waktu untuk jemput anak dari sekolah, lupa kalau ada janjian sama teman, atau bahkan lupa untuk sholat (kalau yang satu ini jangan sampai deh, bakal rugi kita) sesibuk apapun kita jangan pernah LUPA untuk sholat. Memang sih manusia itu tempatnya khilaf dan lupa, tapi soal ibadah sekali lagi JANGAN SAMPAI DEH.

Lupa kalau cuman satu dua orang sih gak masalah, tapi bagaimana jadinya kalau lupa menjadi karakter dari  hampir sebagian besar masyarakat sebuah negara? Atau sudah menjadi  karakter bangsa ? Bisa kebayang kan bagaimana ruwet dan amburadulnya? Misalnya saja : Sang Presiden lupa akan tugas dan kewajibannya, yang ia ingat cuma bagaimana cara menaikkan citra dan pamornya atau bahasa kerennya nih tingkat elektabilitas. Sang wakil rakyat pun nggak kalah lupanya sama janji - janji semasa kampanye dulu, yang diingat cuma bagaimana caranya untuk balik modal saat dipakai pencalegkan dulu. Yang jadi Gubernur, Walikota, Bupati bahkan kepala desa juga demikian, lupa akan janji manisnya saat kampanye, kalaupun janjinya dipenuhi cuma untuk sekelompok atau golongannya sendiri yang menjadi tim suksesnya. Yang bukan tim sukses atau pendukungnya nanti dulu ya.

Bicara soal lupa ternyata orang Indonesia sangat pemaaf dan pelupa. Kok bisa? Kalau gak percaya coba diingat kembali beberapa kasus korupsi, pelanggaran HAM dsb yang mendera bangsa ini. Mungkin Anda juga sudah lupa? Hehe. Kita tentu masih ingat, atau kalau gak ingat coba deh googling tentang beberapa peristiwa berikut: Peristiwa hilangnya nyawa para aktivis reformasi 15 tahun yang silam ditandai oleh kekerasan tak terungkap sampai sekarang. Kasus Semanggi I dan II tak terungkap. Pembunuhan aktivvis Munir dan Baharuddin Lopa juga tak menemui titik terang sampai sekarang. Korupsi besar Edy Tanzil, Djoko S Tjandra, BLBI, dan yang terbaru kasus Century semuanya dilupakan. Bahkan para koruptor yang dihukum kurang dari lima tahun pada pemilu 2014 akan maju lagi dalam pertarungan memperebutkan kursi wakil rakyat.

Tuh kan benar bangsa ini memang bangsa pemaaf dan pelupa? Dalam beberapa pemilu yang telah lalu pun parpol yang menang dan lolos ke senayan sebagian besar sudah mengecewakan rakyat. Mungkin para politikus tersebut sadar dan tau betul kalau Rakyat Indonesia itu PEMAAF dan PELUPA. Tinggal kasih janji-janji manis atau jika terpaksa kasih duit beberapa puluh ribu saja pasti si Rakyat ini akan melupakan bagaimana nasibnya lima tahun yang lalu. Alhasil si parpol dan politikus yang terpilih ya itu –itu lagi. Hadew miris deh.
Yang bikin tambah miris nih, sebetulnya ada salah satu parpol yang lumayan bagus sih. Parpol ini sering mengadakan aksi –aksi peduli masyarakat, bahkan sampai dunia internasional loh. Wuih keren. Tiap ada bencana pasti deh si parpol ini terdepan dalam membantu masyarakat. Nggak peduli mau dekat atau jauh dengan Pemilu atau Pilkada. Tapi sayangnya si parpol ini perolehan suaranya tidak maksimal alias tidak berbanding lurus dengan kiprahnya di masyarakat. Kalaupun naik cuma sedikit. Parpol ini dilupakan oleh masyarakat dikarenakan si parpol nggak mau bagi-bagi rupiah. Giliran parpol ini dapat masalah atau ada celah sedikit. Jutaan cacian dan makian bertebaran di seantero negeri menghujam para pimpinan parpol ini. Aneh? Seharusnya yang berhak marah dan kecewa adalah para kader partai ini. Tapi ternyata para kadernya tetap bersikap kalem dan penuh khusnudzon pada para pemimpinnya. 

Semoga saja pada Pemilu 2014 tahun depan masyarakat Indonesia sudah tidak LUPA lagi.  Tidak lupa untuk memilih parpol yang benar-benar bekerja untuk bangsa ini. Ganbatte!

Salam Blogger

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan