53 hari lagi
atau tepatnya pada tanggal 29 Mei 2013 mendatang Kabupaten Lumajang Kota kecil
yang termasuk pada jalur tapal kuda ini akan
melaksanakan pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Periode 2013 –
2018. Ada 4 pasangan calon yang akan berlaga memperebutkan orang nomor 1 dan 2
di Lumajang pada Pemilukada ini, antara lain :
-
Pasangan Indah Pakarti, S.Sos dan A. Kafi, S.H
yang diusung Oleh Partai Gerindra dan PKNU,
-
Pasangan incumbent Dr. H. Sjahrazad Masdar dan
Drs. As'at M.Ag (diusung oleh Partai Demokrat. Golkar dan PAN)
-
Pasangan H. Agus Wicaksono, S.Sos dan K.H. Adnan
Syarif, Lc.MA ( diusung oleh PDIP, PKS dan PPP)
-
Pasangan Dr. H. Ali Mudhori dan H. Samsul Hadi,
SH, MH (diusung oleh PKB)
Dari keempat
pasangan calon diatas, menurut saya ada yang menarik dan membuat masyarakat
penuh tanda tanya. Yaitu pasangan H. Agus Wicaksono, S.Sos dan K.H. Adnan
Syarif, Lc.MA yang diusung PDIP, PKS dan PPP. Menariknya adalah antara PDIP dan
PKS yang di beberapa Pilkada sering bertarung sengit laksana duel el clasico
Real Madrid VS Bercelona (maniak bola nih hehehe). Tapi kini PKS dan PDIP bergandeng mesra, Kerja
keras dan gotong royong mengusung pasangan calon bersama demi menjadi pemenang.
Dan yang
lebih menarik adalah dua partai ini mempunyai perbedaan ideologi; yang satu berazas
dan ideologi Islam, satunya lagi ideologi Marhaenisme dengan Pancasila sebagai
azasnya. PKS mempunyai visi sebagai partai dakwah penegak keadilan dan
kesejahteraan dalam bingkai persatuan ummat dan bangsa. Sedangkan PDIP mengusung
visi mewujudkan cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, dan makmur serta berkeadaban dan
berketuhanan sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan cita-cita
bersama dari seluruh rakyat Indonesia.
Jadi koalisi
ini strategis atau pragmatis? Kalau dilihat dari sisi strategisnya adalah kedua
partai ini mungkin saling melengkapi. PKS yang terkenal dengan kader yang
militan dan semangat rela berkorbannya demi partai dianggap sesuatu yang
dibutuhkan bagi PDIP pada pilkada kali ini. Sebaliknya PKS juga menganggap
koalisi dengan PDIP adalah suatu keniscayaan mengingat PDIP adalah parpol yang
lumayan menguasai perpolitikan Kabupaten Lumajang, dimana PDIP berhasil menjadi
pemenang pada Pileg 2009 yang lalu dengan jumlah perolehan kursi Anggota DPRD
sebanyak 10 orang. Atau koalisi ini pragmatis hanya berdasar kepentingan saja? Karena
‘Tiada kawan atau lawan abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan
abadi”. Wallahu ‘alam bishowab. Salam
Blogger