TEL AVIV — Pemerintahan Israel alami krisis keuangan akibat perang di
Gaza sejak 8 Juli yang lalu. Bahkan, defisit anggaran Israel mencapai
2,3 M shekel atau sebesar 661 juta dollar AS pada Juli ini.
Middle East Monitor (MEMO) Selasa (12/8) melaporkan. Kemarin,
Kementerian Keuangan Israel mengatakan, hal tersebut dikarenakan
pembiayaan perang di Gaza sangat membebani dan besar-besaran.
Menurut pernyataan tersebut, dapat disebutkan bahwa defisit Israel
sekarang ini mencapai 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara
itu. Jumlah tetrsebut jauh lebih tinggi dari 2,5 persen target defisit
pemerintah Israel pada akhir tahun ini.
Bahkan, jumlah tersebut hampir enam kali lebih tinggi daripada jumlah
pada tahun lalu, yang mana pada saat ini hanya sekitar 400 juta shekel
atau sekitar 115 juta dolar AS.
Sejak tujuh bulan pertama pemerintah Israel mengalami beban keuangan
yang mencapai lebih dari 141 juta shekel atau sekitar 40 juta dolar AS.
Pada pekan lalu, surat kabar Israel Haaretz memperkirakan, biaya perang
Gaza yang harus dikeluarkan oleh Zionis Israel mencapai 15 M Shekel atau
sebesar 4,3 M dolar AS.
Pada Kamis lalu (7/8), Menteri Keuangan Israel, Yair Lapid mengadakan
konferensi pers untuk membahas krisis keuangan di Israel. Ia mengatakan,
pemerintah mampu mengatasi krisis keuangan yang tengah terjadi di
Israel.
Namun, ia mengakui akan adanya krisis di masa depan. “Mengenai 2015,
saya tidak akan berpura-pura bahwa operasi tersebut tiidak menciptakan
masalah baru. Kami bekerja sama dengan departemen pertahanan dan
terdapat tuntutan baru yang tidak ada sebelumnya.” katanya.
(mk/knrp/ROL)