Satu lagi pengakuan yang mencengangkan. Kali ini datang dari Tsarwat
Gaudah, Deputi Badan Intelijen Mesir era Presiden Mursi. Dalam wawancara
eksklusifnya dengan harian Al-Wathan, Gaudah terang-terangan mengakui
bahwa badan intelijen Mesir kala itu belum pernah memberikan satu pun
informasi yang benar kepada Mursi selama hampir setahun Mursi menjabat
presiden.
Gaudah juga menambahkan bahwa ketika Ra’fat Syahatah ditunjuk sebagai ketua badan intelijen, dia memintanya untuk “Shalat Taubat dua rakaat dan banyak-banyak membaca istigfar.”
“Saya memintanya untuk melupakan sumpah yang telah dia ucapkan di hadapan Mursi. Karena kami tidak merasa terikat dengan sumpah seperti itu,” demikian Gaudah.
Pengakuan ini menambah panjang daftar para pengkhianat Mursi. Sebelumnya, menteri dalam negeri era Mursi, Muhammad Ibrahim, juga mengakui menolak segala perintah yang diberikan Mursi kepadanya karena menganggap “Mursi bukan bagian dari mereka.”
Dari sekian pengakuan ini, tentu yang paling menohok adalah pengkhianatan As-Sisi, yang diangkat menjadi menteri pertahanan, tapi kemudian menggalang kekuatan militer untuk melakukan kudeta dan memegang tampuk kekuasaan. (ali)
(Sumber: aljazeera.net)
portal kita semua
Gaudah juga menambahkan bahwa ketika Ra’fat Syahatah ditunjuk sebagai ketua badan intelijen, dia memintanya untuk “Shalat Taubat dua rakaat dan banyak-banyak membaca istigfar.”
“Saya memintanya untuk melupakan sumpah yang telah dia ucapkan di hadapan Mursi. Karena kami tidak merasa terikat dengan sumpah seperti itu,” demikian Gaudah.
Pengakuan ini menambah panjang daftar para pengkhianat Mursi. Sebelumnya, menteri dalam negeri era Mursi, Muhammad Ibrahim, juga mengakui menolak segala perintah yang diberikan Mursi kepadanya karena menganggap “Mursi bukan bagian dari mereka.”
Dari sekian pengakuan ini, tentu yang paling menohok adalah pengkhianatan As-Sisi, yang diangkat menjadi menteri pertahanan, tapi kemudian menggalang kekuatan militer untuk melakukan kudeta dan memegang tampuk kekuasaan. (ali)
(Sumber: aljazeera.net)
portal kita semua