Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri
(Gus Mus) menilai DPR belum bergerak melaju (move on) karena perseteruan
dua koalisi partai politik menunjukkan bahwa mereka masih belum bisa
melupakan persaingan pada masa pemilu presiden.
"Sekarang justru
para wakil rakyat yang istilah anak mudanya belum bisa move on. Di sini
saya ingin mengamanatkan kepada Pak JK agar bisa mengembalikan DPR
layaknya DPR yang sesungguhnya," katanya dalam pembukaan Munas dan
Konferensi Besar NU, yang dihadiri Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK),
di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu.
Padahal, ia mengemukakan, tokoh
bangsa yang bersaing dalam perebutan kursi presiden dan wakil presiden
justru telah menunjukkan sikap yang membanggakan.
Meski melewati
fase dan dinamika yang menegangkan, Gus Mus menyatakan, patut disyukuri
bahwa pesta demokrasi berakhir melegakan semua pihak. Bahkan, membuat
masyarakat internasional berdecak kagum akan kedewasaan berdemokrasi
Indonesia.
Sikap kenegarawanan yang ditunjukkan tokoh-tokoh yang
bersaing dalam pilpres, dikemukakannya, harus bisa disikapi dengan
cerdas oleh semua pihak yang sebelumnya terbelah akibat perbedaan
dukungan, termasuk para kiai.
"Tidak ada lagi istilah berseberangan di antara kita," tutur kiai yang juga budayawan itu.
Gus
Mus juga menegaskan komitmen NU sebagai organisasi keagamaan untuk
mendukung pemerintah, selama apa yang dikerjakan untuk kepentingan
rakyat, bangsa, dan negara.
"Kepada kader-kader NU yang mendapat
amanat berada di kabinet, tunjukkan kekuatan dalam membantu pemerintah
membela rakyat, jaga kesederhanaan, dan tetap menjaga akhlak," demikian
Gus Mus.
Hadir dalam acara itu, antara lain Menteri Dalam Negeri
Tjahjo Kumolo, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Khofifah Indar
Parawansa, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Ny. Sinta Nuriyah
Abdurrahman Wahid.
-----
Menanggapi himbauan Gus Mus itu,
kader muda NU Surakarta, Chumariyah mengatakan bahwa sebaiknya kubu KIH
segera islah dengan KMP. Apalagi menurutnya, ketegangan ini terjadi
karena KIH minta jatah kursi AKD.
"Islah saja lah.. Jangan ngotot
minta jatah. Kalau memang kalah, ya kalah saja. Legowo dong.. Pak
Prabowo dan KMP kan sudah kasih contoh, kenapa KIH masih ngotot?",
ujarnya.
Lebih lanjut Chumariyah menambahkan, kalau ulama seperti
Gus Mus sudah mengamanatkan sesuatu kepada pemimpin, sebaiknya segera
dijalankan.
"Gus Mus sudah beri amanat ke Pak JK untuk selesaikan konflik internal DPR, ya monggo ditindaklanjuti", tutup Chumariyah. (fs)/*piyungan online
Your Ads Here
Artikel Terkait
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
Penulisan markup di komentar
- Untuk menulis huruf bold gunakan
<strong></strong>
atau<b></b>
. - Untuk menulis huruf italic gunakan
<em></em>
atau<i></i>
. - Untuk menulis huruf underline gunakan
<u></u>
. - Untuk menulis huruf strikethrought gunakan
<strike></strike>
. - Untuk menulis kode HTML gunakan
<code></code>
atau<pre></pre>
atau<pre><code></code></pre>
, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)