Benarkah sikap seperti ini?
Saudaraku, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
telah memperingatkan kita bahwa salah satu tanda menjelang datangnya
hari Kiamat ialah kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Suatu bentuk
peperangan yang menjadi sangat unik karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
menggambarkan bahwa pada saat itu alam-pun turut berfihak kepada
pasukan Islam. Pepohonan dan bebatuan pada hari itu diizinkan Allah
berbicara kepada pasukan Islam. Alam akan memberitahu pasukan Islam
posisi tentara Yahudi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ
حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ
فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا
يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ
مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga kaum
Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu
dan pohon lalu batu dan pohon berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah,
ini Yahudi di belakangku, kemari, bunuhlah dia,” kecuali Ghorqod sebab
ia sungguh pohon kaum Yahudi.” (HR Muslim 5203)
Artinya,
berdasarkan hadits di atas bilamana kaum Muslimin sudah menjadi sadar
bahwa kaum Yahudi merupakan musuh bebuyutan yang pada akhirnya harus
diperangi, maka hal itu menandakan sudah dekatnya kedatangan hari
Kiamat. Sedangkan peristiwa perang di Gaza kemarin jelas-jelas merupakan
suatu konflik yang melibatkan kaum Yahudi di satu fihak dan kaum
Muslimin di lain fihak.
Namun demikian, ada hal penting yang perlu kita catat. Dalam hadits di atas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
menyebutkan bahwa perang melawan Yahudi sebagi pertanda dekatnya hari
Kiamat adalah perang yang dilancarkan oleh kaum Muslimin terhadap kaum
Yahudi. Tidak ada samasekali di dalam hadits di atas isyarat bahwa yang
memerangi Yahudi adalah kaum Muslimin bangsa tertentu, misalnya bangsa
Palestina sendirian. Perang tersebut akan diikuti oleh segenap kaum
Muslimin berlatar-belakang aneka bangsa. Sehingga pohon dan batupun
tatkala memanggil tidak berkata: ”Hai orang Palestina… hai orang
Mesir… hai orang Yordania… hai orang Suriah…. hai orang Arab… hai orang
Malaysia… hai orang Indonesia… hai orang Melayu…” TIDAK, saudarku…! Pada saat perang ideologi itu berlangsung pohon dan batu hanya memanggil dengan satu identitas: “Hai Muslim, hai hamba Allah…”
Bila
kita lihat peristiwa Gaza kemarin, maka kita menyaksikan bahwa praktis
bangsa Palestina berperang melawan Yahudi sendirian. Tidak ada yang
membantu mereka. Sehingga hal ini menjelaskan kepada kita mengapa
pertolongan Allah dan kemenangan belum sepenuhnya berfihak kepada ummat
Islam. Dan Israel bisa melenggang dengan pongahnya melakukan genosida
yang begitu keji.
Maka saudaraku, di sinilah munculnya kewajiban bagi
kita untuk terlibat menunjukkan solidaritas terhadap apa yang menimpa
saudara-saudara kita di sana. Sebab bila kita tidak memiliki kepedulian
akan apa yang menimpa mereka, maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengancam bahwa kita tidak akan dianggap sebagai bagian dari komunitas ummat Islam..!!
من لم يهتم بأمر المسلمين فليس منهم
“Barangsiapa tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka ia tidak termasuk ke dalam golongan mereka.” (HR Thabrani 7686)
Kita
dewasa ini memang sangat tidak berdaya. Kita hanya sanggup menonton di
layar kaca pembantaian yang terjadi atas saudara-saudara kita di Gaza.
Paling jauh kita hanya bisa berdoa, menangis, mengirim dana,
obat-obatan, makanan, pakaian, menulis artikel, mengirim tim medis,
jurnalis dan aktifis kemanusiaan. Tapi satu hal yang pasti, kita
samasekali tidak memiliki izin, peluang dan kesanggupan untuk turut
serta berjihad bahu membahu bersama para pejuang Hamas dan pejuang
Palestina faksi lainnya.
Hal ini menandakan bahwa sesungguhnya perang di Gaza kemarin belum merupakan perang sebagaimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
isyaratkan di dalam hadits di atas. Perang di Gaza baru melibatkan
sebagian ummat Islam dari satu bangsa tertentu. Ia belum menjadi perang
yang melibatkan segenap kaum Muslimin dari berbagai bangsa dan penjuru
dunia. Padahal fihak Israel sudah sampai ke tahap melibatkan Yahudi
dari berbagai latar belakang bangsa dan penjuru dunia. Ini jelas belum
menunjukkan keseimbangan perlawanan. Padahal Israel sudah mempersiapkan
seluruh warganya dengan digencarkannya megaproyek penghijauan berupa
penanaman pohon Ghorqod sebanyak-banyaknya…!!! Kadangkala, mereka lebih
memahami hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kita daripada sebagian kita sendiri.
Jangankan
perang kemarin melibatkan kaum Muslimin dari berbagai bangsa dan
penjuru dunia, bahkan kalangan pemerintah Arab negara tetangga Gaza saja
ada yang malah berkolaborasi dengan Israel..!! Kita saksikan bahwa
kesatuan faksi-faksi Palestina sulit disatukan, terutama antara Hamas
dan Fatah, bukan karena sembarang sebab. Tetapi harus diakui bahwa
sebagian pemimpin Fatah, terutama yang dewasa ini memegang posisi formal
dalam lembaga Otoritas Palestina, memang memiliki hubungan yang
sedemikian akrab dengan pemerintah zalim Israel sehingga mau tidak mau
kesan yang muncul adalah mereka berkolaborasi dengan musuh. Repotnya
lagi, fihak Hamas memiliki bukti-bukti kuat yang membenarkan munculnya
kesan tadi.
Maka saudaraku, kasus Gaza setidaknya semakin
menyadarkan dunia umumnya, ummat Islam khususnya, bahwa memerangi bangsa
Yahudi menuntut kita semua untuk berada dalam kesatuan barisan
Mujahidin fi sabilillah. Dan kita cukup optimis bahwa walaupun kali ini
warga Gaza sendirian menghadapi kekuatan militer Yahudi Zionis Israel,
setidaknya telah terjadi penyadaran dan pengkondisian kepada sebagian
besar Ummat Islam bahwa bukanlah ikatan kebangsaan Palestina yang bisa
menyelesaikan problema kezaliman penjajah Israel. Bukan pula ikatan
ke-Arab-an. Tetapi memang haruslah wujud suatu semangat dan network
ke-Islaman untuk menuntaskan masalah ini. Sebab masalah ini pada
hakikatnya merupakan konflik abadi antara pembela Kebenaran versus
pembela Kebatilan. Pasukan Islam merupakan representasi dari ahlul-haq sedangkan pasukan Yahudi merupakan representasi dari ahlul-batil alias Hizbusy-Syaithan. Wallahua’lam bish-showwab.-
*eramuslim.com