Kehadiran Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto di awal abad ke-20 memberikan warna kebangsaan yang kental, kemudian dibawa oleh murid-muridnya yang akhirnya mengantarkan Indonesia merdeka di tahun 1945.
“Tjokroaminoto adalah teladan luhur buat bangsa Indonesia, itu sebabnya ia layak menyandang sebutan sebagai Guru Bangsa,” ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRRI Jazuli Juwaini, sesaat sebelum acara nonton bareng (nobar) film Guru Bangsa bersama jajaran pengurus DPP PKS, di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (16/4).
Menurut Jazuli, film sejarah tokoh bangsa dapat membangun semangat kebangsaan generasi muda.
“Banyak pahlawan bangsa yang perjuangan dan pengorbanannya begitu besar dalam meletakkan dasar kemerdekaan Indonesia, salah satunya Tjokroaminoto,” ungkap Jazuli.
Nasionalisme yang dibangun lewat film, menurut Jazuli, adalah cara efektif untuk mengingatkan generasi muda tentang betapa tak ternilainya harga kemerdekaan Indonesia.
Jazuli juga mendorong dan mengajak generasi muda Indonesia untuk makin mencintai film-film Indonesia yang berkualitas dan mendidik. Ia katakan, dalam trailler yang disaksikan sebelumnya, kesan film ini digarap serius sangat terlihat.
“Para aktris kawakan, sutradara yang banyak mendapat penghargaan, serta dukungan penceritaan yang kuat adalah jaminan kualitas film ini,” tutur Jazuli.
Ia mengapresiasi upaya anak bangsa mengangkat kisah HOS Tjokroaminoto ke layar lebar. Ditambahkan Jazuli, para sineas dan pekerja seni lainnya perlu meniru langkah sutradara Garin Nugroho beserta artis-artis dan kru pendukung film Guru Bangsa mewujudkan sejarah seorang tokoh besar ke sebuah film.
Fraksi PKS mengujarkan bahwa film ini dipilih untuk acara nobar karena banyak mengandung nilai keteladanan. Guru Bangsa merupakan sebuah film tentang pejuang masa pergerakan HOS Tjokroaminoto, yang juga bapak mertua sang proklamator Soekarno. Sebuah film tentang tokoh visioner yang ide dan gagasannya sangat cemerlang dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Di rumah tokoh ini, di Surabaya pada tahun 1910-1920an menjadi tempat berkumpul anak-anak muda yang kemudian sebagiannya menjadi tokoh-tokoh yang berperan di awal kemerdekaan, seperti Soekarno dan Agus Salim.
Acara nobar film Guru Bangsa ini juga dihadiri Presiden PKS Anis Matta, anggota Fraksi PKS DPR, serta kru film Guru Bangsa. Acara ini juga disarankan oleh Presiden PKS Anis Matta untuk menjadi menu bagi kader partai yang bulan April 2015 ini berusia 17 tahun, di berbagai wilayah lainnya. (pks.or.id)