Berapakah lamanya kita tinggal di sebuah rumah?,
tentu ada batas akhirnya dan kita akan menempati sebuah rumah lain yang menjadi
tempat “tidur panjang” kita.
Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa
ingat dengan rumah abadi yang akan ditinggalinya sehingga ia tergerak untuk
mengisi dan menghiasnya sejak masih di dunia. Maksudnya, tentu bukan sebagiamana
yang dilakukan orang terdahulu yaitu dengan membawakan perangkat dalam kubur,
ataupun mengenakan marmer, emas dan barang berharga di kuburan sebagaimana yang
dilakukan raja-raja Mesir kuno terdahulu dan orang-orang yang mengikutinya pada
zaman sekarang. Tetapi yang dimaksud mempercantik rumah adalah dengan
memperbanyak shalat, ditambah dengan shalat yang sunnah, puasa, dzikir, bacaan
Al Qur’an dan akhlaq yang luhur seperti kesabaran, ketaqwaan, keyakinan, juga
khauf (takut) dan roja’ (berharap), tawakal dan lain sebagainya.
Hendaknya juga akhlak tersebut keseluruhan
dipagari dengan ikhlas. Inilah yang dimaksud mempercantik rumah yang
diperintahkan itu, agar senantiasa kita bahagia di dalamnya. Apabila ada
azab yang akan menghancurkan kebahagiaan itu, maka amal-amal akan berdiri kokoh
dihadapannya untuk membelanya dan menghalangi terpaan azab yang akan membakar
dinding yang kokoh itu. Sebagaimana termaktub dalam hadis sahih tentang orang
mukmin, ketika dimasukkan kedalam kubur :
Di datangi dari kepalanya , maka shalat
berkata,’ Tidak ada pintu masuk dariku.’Kemudian di datangi dari arah kanannya,
maka shiyam berkata” tidak ada pintu masuk dariku’ Kemudian di datangi
dari arah kedua kakinya, maka berkatalah amal kebajikan yang berupa
sedekah, kebajikan dan kebaikan kepada orang lain, “ tidak ada tempat masuk
padaku” (HR Thabarani , dalam kitab al Ausath, Majmu as Zawaid ,
III/51 dinilai Hasan oleh Al Haitsami)
Demikianlah keadaan orang mukmin yang selalu
mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat. Pantang menyerah pada rasa
lemah ketika puasa, tangguh melawan kantuk saat qiyamul lail, kokoh saat
menghadapi bujuk rayu syetan dan keras dalam melawan musuh-musuh Islam. Sebab
ia sadar bahwa hanya dengan amalan-amalan itu ia dapat mempercantik dan
menghiasi rumah yang akan ditempati selamanya yaitu di syurga. Semoga;
Allahumma Amin…
*dikutip dari kumpulan oase iman Eramuslim.com