Peringatan Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah selalu diwarnai dengan
pemotongan hewan kurban. Namun, ternyata ada perbedaan fenomena hewan
kurban saat ini dengan dulu. Pengamatan itu dilakukan mantan ketua
Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.
"Waktu saya kecil tak pernah ada hewan kurban ngamuk saat akan disembelih. Mereka diam saja. Tapi, akhir-akhir ini banyak hewan kurban ngamuk. Gejala apa?" katanya melalui akun Twitter, @mohmahfudmd.
Menurut guru besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu, fenomena hewan yang menolak dijadikan kurban itu mudah ditemukan di berbagai penjuru Tanah Air. "SCTV menayangkan. Di Cilandak, seekor sapi kurban melepaskan diri dari ikatannya lalu ngamuk, masuk ke rumah warga & melukai seorang anak."
Mahfud memprediksi, sepertinya hewan yang akan disembelih itu memberontak tidak ingin hidup lebih lama lagi. "Di TV-TV lain dan di tempat-tempat lain terjadi hal yang sama. Ini terjadi sejak bebrapa tahun terakhir. Sepertinya hewan-hewan banyk yang tak mau dijadikan kurban."
Karena itu, ia menyatakan bahwa hewan dulu memiliki sifat berbeda dibandingkan yang hidup pada era sekarang. "Ini bukan bercanda. Apa bedanya hewan dulu dan sekarang. Hewan dulu cuek saja saat akan dikurbankan. Hewan sekarang banyak mengamuk dan membahayakan," ujar menteri pertahanan era pemerintahan Gus Dur itu.
Atas kicauannya itu, Mahfud mengaku serius, namun banyak pengikutnya yang memberi komentar dengan nada bercanda. "Trims. Banyak respons dari tuips atas twit saya tentang hewan kurban yang ngamuk. Ada yang serius, banyak yang lucu. Menghibur juga, padahal saya tak bercanda.
sumber : ROL
"Waktu saya kecil tak pernah ada hewan kurban ngamuk saat akan disembelih. Mereka diam saja. Tapi, akhir-akhir ini banyak hewan kurban ngamuk. Gejala apa?" katanya melalui akun Twitter, @mohmahfudmd.
Menurut guru besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu, fenomena hewan yang menolak dijadikan kurban itu mudah ditemukan di berbagai penjuru Tanah Air. "SCTV menayangkan. Di Cilandak, seekor sapi kurban melepaskan diri dari ikatannya lalu ngamuk, masuk ke rumah warga & melukai seorang anak."
Mahfud memprediksi, sepertinya hewan yang akan disembelih itu memberontak tidak ingin hidup lebih lama lagi. "Di TV-TV lain dan di tempat-tempat lain terjadi hal yang sama. Ini terjadi sejak bebrapa tahun terakhir. Sepertinya hewan-hewan banyk yang tak mau dijadikan kurban."
Karena itu, ia menyatakan bahwa hewan dulu memiliki sifat berbeda dibandingkan yang hidup pada era sekarang. "Ini bukan bercanda. Apa bedanya hewan dulu dan sekarang. Hewan dulu cuek saja saat akan dikurbankan. Hewan sekarang banyak mengamuk dan membahayakan," ujar menteri pertahanan era pemerintahan Gus Dur itu.
Atas kicauannya itu, Mahfud mengaku serius, namun banyak pengikutnya yang memberi komentar dengan nada bercanda. "Trims. Banyak respons dari tuips atas twit saya tentang hewan kurban yang ngamuk. Ada yang serius, banyak yang lucu. Menghibur juga, padahal saya tak bercanda.
sumber : ROL