Puluhan situs Islam diblokir pemerintah lantaran dinilai memunculkan
konten berisi radikalisme. Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai
pemerintah terlalu terburu-buru melakukan pemblokiran.
Ketua Umum
MUI, Din Syamsuddin menilai pemblokiran situs Islam kurang tepat.
Sebab, situs-situs Islam tersebut masih banyak dimanfaatkan masyarakat
Indonesia.
"Keputusan ini sudah menimbulkan reaksi dari umat
Islam. Maka saya tekankan untuk kedepannya agar lebih berhati-hati
mengenai urusan agama," ujar Din, Rabu (1/4) malam.
Menurut Din,
untuk melakukan penutupan akses situs Islam, Badan Nasional
Penanggulangan Teroris (BNPT) maupun Kemenkominfo selayaknya duduk
bersama dengan tokoh agama. Sehingga ada pemahaman yang cukup baik dari
pemerintah maupun tokoh agama untuk disampaikan kepada masyarakat.
Rencananya,
Din akan bertemu dengan Kemenkominfo dan BNPT. Ia diminta menjadi salah
satu anggota tim panel yang meramu harus seperti apakah tindakan yang
dilakukan Kemenkominfo terkait situs radikal.
"Tanggal 6 April kalau jadi, saya akan bertemu dengan mereka untuk membahas ini," jelas dia.[republika]
Your Ads Here
Artikel Terkait
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »
Penulisan markup di komentar
- Untuk menulis huruf bold gunakan
<strong></strong>
atau<b></b>
. - Untuk menulis huruf italic gunakan
<em></em>
atau<i></i>
. - Untuk menulis huruf underline gunakan
<u></u>
. - Untuk menulis huruf strikethrought gunakan
<strike></strike>
. - Untuk menulis kode HTML gunakan
<code></code>
atau<pre></pre>
atau<pre><code></code></pre>
, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)