Pasukan Israel tampak kebingungan saat menghadang para demonstran yang
menggelar unjuk rasa memperingati Hari Tahanan Palestina. Kebingungan
tersebut terjadi usai seorang bocah Palestina yang baru berusia lima
tahun berani menghadang enam tentara Israel bersenjata.
Seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (18/4/2015), bocah kecil
tersebut bergabung dengan 100 orang lebih yang berdemonstrasi yang
berujung bentrok dengan beberapa warga Palestina mengalami luka. Belum
diketahui nama balita tersebut. Dirinya juga acapkali melempar batu ke
arah para tentara Israel. Para tentara Israel yang dilengkapi dengan
helm dan pelindung tubuh, tampak bingung namun mereka mencoba tenang
menyaksikan aksi berani bocah kecil itu.
Alhasil, aksi bocah kecil Palestina yang mengenakan pakaian ala militer
itu menjadi sorotan media dunia. Tentara Israel sempat menembakkan gas
air mata dan mengumbar tembakan peluru karet untuk membubarkan
demonstran di dekat tembok pemisah di Desa Bilin, Tepi Barat, Palestina.
Beberapa demonstran tetap melempari batu ke arah tentara Israel.
Sejak tahun 1967, Israel telah menangkap 800-an ribu warga Palestina di
wilayah pendudukan, di mana enam ribu di antaranya sampai saat ini masih
ditahan. "Kami tidak akan meninggalkan tahanan (saudara) kami di
penjara begitu saja," kata koordinator demonstrasi, Abdullah Abu Rahma.
Al-Qassam Segera Bebaskan Tawanan Palestina
Sementara itu, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaidah menyampaikan kabar gembira kepada para tawanan Palestina di penjara Israel dengan kerja serius untuk membebaskan mereka, “Tunggulah, Al-Qassam tak akan membiarkan kalian terhina di penjara Israel.”
Dalam pidato yang disiarkan sejumlah radio lokal, Jumat (17/4) Abu Ubaidah mengatakan, “Brigade Al-Qassam menunaikan kewajibannya terhadap para tawanan dengan segenap cara, apresiasi kami sampaikan kepada para tawanan Palestina di penjara Israel, kami akan terus bekerja membebaskan mereka, siang dan malam.”
Ditegaskannya, Brigade Al-Qassam dan perlawanan Palestina melakukan solidaritas untuk para tawanan, bukan dengan slogan dan ungkapan, tetapi dengan kerja serius, upaya terus-menerus untuk membebaskan mereka supaya bisa kembali ke keluarga dan tanah air.
Kerja kami untuk membebaskan tawanan merupakan konsistensi, ideology, kewajiban dan komitmen, tugas suci yang tak mungkin dilepaskan dalam kondisi apapun. Penjajah Israel tahun bahwa persoalan tawanan merupakan persoalan inti yang kami perjuangkan siang dan malam, sama kedudukannya dengan membebaskan tanah air, tempat suci dan membela Palestina, ungkap Abu.
Abu Ubaidah menyampaikan agar para tawanan di penjara Israel tetap tenang, “Percayalah dan tetap yakin bahwa saat kebebasan segera datang, kami akan terus berjuang membebaskan kalian dan mengusir penjajah Israel.”[piyungan]